Bukan Diskriminasi Hijab, Ini Alasan Miftahul Didiskualifikasi dari Asian Para Games 2018
Twitter
Nasional

Aturan khusus untuk atlet judo agar melepaskan penutup kepala saat bertanding karena risiko berbahaya sudah diterapkan mulai tahun 2012.

WowKeren - Atlet judo asal Indonesia, Miftahul Jannah, sedang menjadi perhatian publik. Miftahul didiskualifikasi dari pertandingan judo di ajang Asian Para Games 2018 pada Senin (8/10) kemarin.

Miftahul didiskualifikasi lantaran menolak untuk melepas hijabnya saat akan bertanding. Panitia sudah menjelaskan bahwa Miftahul bisa mengenakan kembali hijabnya usai bertanding, namun ia tetap menolak dan memilih rela didiskualifikasi.

Sontak, pencoretan Miftahul dari cabang olahraga judo kelas 52 Kg di Asian Para Games 2018 ini menuai banyak komentar negatif. Publik menyayangkan sikap panitia penyelenggara yang dinilai melakukan diskriminasi pada pemakai hijab.

Akan tetapi, berdasarkan keterangan Ahmad Bahar, penanggung jawab judo Asian Para Games 2018, memang sudah ada aturan di judo yang tidak memperbolehkan atletnya memakai hijab. "Dia mendapatkan diskualifikasi dari wasit karena ada aturan wasit dan aturan tingkat internasional di Federasi Olahraga Buta Internasional (IBSA) bahwa pemain tak boleh menggunakan hijab dan wajib melepas saat bertanding," jelas Ahmad dilansir dari Bolasport pada Selasa (9/10).


Ahmad juga menjelaskan bahwa memang ada risiko besar yang akan didapatkan atlet judo jika memaksa tetap mengenakan hijab di saat pertandingan. Aturan tersebut sudah ditetapkan dalam Aturan Internasional mulai tahun 2012.

"Hal yang perlu ditekankan adalah juri bukan tidak memperbolehkan kaum muslim untuk ikut pertandingan. Aturan internasional mulai 2012, setiap atlet yang bertanding pada cabang judo tidak boleh berjilbab karena dalam pertandingan judo ada teknik bawah dan jilbab akan mengganggu," lanjut Ahmad. "Kami menerima aturan bukan tidak boleh atlet pakai jilbab, bukan seperti itu. Tidak diperbolehkan menggunakan jilbab karena ada akibat yang membahayakan."

Miftahul sempat mengungkapkan keinginannya untuk pensiun menjadi atlet judo setelah kejadian diskualifikasinya kali ini. Ia mengaku ingin kembali menjadi atlet catur yang tak mengharuskannya melepaskan hijab.

Miftahul dijadwalkan bertanding di kelas 52 kg putri blind judo yang diselenggarakan di JIEXPO Kemayoran pada Senin (8/10) pagi. Ia seharunya melawan atlet wakil dari Mongolia, Gantulga Oyun. Akan tetapi, sebelum bertanding, nama Miftahul sudah terlebih dahulu didiskualifikasi.

(wk/silm)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel