Jenazah NH Dini rencananya akan dikremasi hari ini, namun putranya yang terkenal sebagai sutradara film 'Minion' hingga kini belum tiba di Indonesia.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 05 Desember 2018 - 08:53 WIB
WowKeren - Dunia sastra Indonesia baru saja kehilangan salah satu tokohnya. Sastrawan Sri Hardini telah tutup usia pada Selasa (4/12) setelah mengalami kecelakaan lalu lintas di jalan Tol Tembalang, Semarang.
Mendiang sempat dilarikan ke Rumah Sakit Elisabeth Semarang sebelum menghembuskan napas terakhirnya. Suasana duka pun menyelimuti ruang jenazah Rumah Sakit tersebut.
Jenazah kemudian disemayamkan di Rumah Duka Wisma Lansia Harapan Asri Banyumanik, kota Semarang. Menurut keponakan sang sastrawan, Paulus Dadik, jenazah akan dikremasi di Krematorium Ambarawa, Kabupaten Semarang, hari ini (5/12).
NH Dini tutup usia meninggalkan kedua anaknya. Anak pertamanya bernama Marie-Claire Lintang, dan anak kedua bernama Pierre-Louis Padang Coffin yang merupakan animator terkenal di dunia. Menurut Paulus, kedua anak NH Dini masih belum sampai di Semarang.
"Lintang sebagai teacher (guru) di International School tinggal di Kanada dan dua tahun ini mendapat kontrak di Bandung. Padang tinggal di Perancis sebagai animator Minion," jelas Paulus. "Lintang ini lagi perjalanan ke Semarang. Padang belum pulang."
Anak kedua NH Dini, Pierre, yang tinggal di Perancis memang terkenal sebagai pencipta karakter "Minions". Ia sempat bersekolah di Gobelins di Paris dan mengawali kariernya di Amblimation, studio animasi 2D di London.
Putra NH Dini ini juga sempat menjadi animator lepas di studio CGI Perancis Ex Machina, pengawas animasi, dan sutradara. Pada 2010, Pierre dan Chris Renaud bergabung dalam proyek film animasi "Despicable Me" pesanan Universal. Pada 2013, ia kembali menggarap sekuel film animasi tersebut, "Despicable Me 2".
Sayangnya, sutradara tersebut kemungkinan tak bisa menghadiri proses kremasi sang ibunda. Paulus mengaku bahwa pihak keluarga mungkin tidak akan menunggu kehadiran Pierre.
"Padang (Pierre) tinggal di Perancis," jelas Paulus. "Jadi kemungkinan enggak nunggu Padang (untuk proses kremasi).”
(wk/Bert)
