Stasiun televisi nasional Iran langsung memecat orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas kelalaian sensor tersebut.
- Luthfiatun Nisa
- Kamis, 03 Januari 2019 - 16:06 WIB
WowKeren - Menjadi negara dengan mayoritas penduduknya beragama Islam, maka tak heran jika Iran memiliki aturan ketat dalam urusan menjaga konten dalam industri hiburannya. Oleh karena itu, saat ada adegan tak senonoh yang ditayangkan di televisi, maka pihak penyiaran pun langsung mendapatkan sanksi tegas.
Dilansir BBC pada Kamis (3/1), kepala stasiun televisi di Iran diberhentikan secara paksa setelah adegan seks yang menampilkan bintang film laga asal Hong Kong, Jackie Chan, luput dari sensor. Bahkan seorang netizen merekam kembali adegan tersebut dan mengunggahnya secara online.
Reporter BBC, Sebastian Usher, melaporkan bahwa berdasarkan standar televisi Iran, adegan yang menampilkan Jackie Chan dan seorang pekerja seks dalam film tahun 2009, yakni "Shinjuku Incident" dinilai sangat tak senonoh. "Jelas adegan itu luput dari sensor ketika ditayangkan oleh stasiun nasional, IRIB, cabang daerah di Pulau Kish, Iran selatan," lapor Sebastian.
Media Iran mengatakan adegan tersebut ditayangkan oleh Kish TV dan melanggar peraturan IRIB. Ketika rekaman ini menjadi viral, stasiun televisi nasional langsung meminta maaf dan memecat orang-orang yang dianggap bertanggung jawab atas kelalaian tersebut. Di sisi lain, sebenarnya adegan itu tidak akan dipersoalkan jika cuplikannya tidak diunggah ulang ke Internet.
Peraturan sensor di Iran untuk kategori film dan televisi sendiri memang sangat luas. Di antaranya menegaskan tidak boleh menampakkan bagian atas dada wanita, tidak boleh ada kontak dengan laki-laki, termasuk percakapan mesra atau lelucon. Peraturan ini juga mencakup larangan merendah-rendahkan polisi dan pria berjanggut.
Menanggapi kasus ini, sejumlah netizen menyebut bahwa peraturan sensor di Iran dinilai terlalu konservatif dan ketat. Bahkan beberapa di antaranya mengklaim jika mereka butuh merubah sistem peraturan tersebut.
You and your countries people must do everything in your power and capability to change your countries over-conservative, medieval, too old-fashioned, outdated, uncivilized, brutal, cruel, wicked, dictatorial, totalitarian and undemocratic laws, policies and judicial system!!!
— RAJESH KALIA (@DARKDESTROYER74) 31 Desember 2018
"Kau dan orang-orang di negaramu harus melakukan segala daya dan kemampuan untuk mengubah negaramu yang terlalu konservatif, terlalu kuno, ketinggalan zaman, tidak beradab, brutal, kejam, jahat, diktatorial, totaliter dan tidak demokratis hukum," komentar salah satu netizen. "Ketika kau tidak memiliki kebebasan di negaramu, kau harus berjuang. Ini bukan yang kukatakan. Ini adalah pesan dari semua rakyat Iran," tambah yang lain.
What a terrible system with such mistaken priorities, scandalous!
— David Watts-Russell (@DavidWattsRuss1) 31 Desember 2018
"Sungguh sistem yang mengerikan dengan prioritas yang salah, memalukan!" imbuh netizen lainnya. "Sistem ini sangat salah, kita harus melawan untuk kebebasan," pungkas yang lain.
(wk/luth)