Rumah KPK Diteror Bom, Menko Polhukam Minta Publik Tak Ribut
Instagram/polhukamri
Nasional

Pelaku teror bom yang sengaja menebar rasa takut di tengah masyarakat harus ditindak tegas sesuai hukum yang berlaku.

WowKeren - Teror bom ternyata masih menjadi ancaman bagi Indonesia. Tak hanya publik, pejabat pemerintahan pun juga tak luput dari ancaman tersebut.

Pada Rabu (9/1), bom kembali meneror rumah dua pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Dua pejabat tersebut yakni Ketua KPK Agus Raharjo dan Wakil Ketua KPK Laode M. Syarif.

Terkait hal ini Menteri Koordinator Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhumkam), Wiranto, angkat bicara. Ia menduga bahwa ada pihak yang sengaja ingin menebar rasa takut di momen kampanye seperti sekarang ini.

Ia mengimbau pada masyarakat agar tidak meributkan hal ini. Sebab, polisi sebagai pihak yang berwajib akan berusaha mengusut kasus tersebut.

"Itu aja, jangan kita ributkan," ujar Wiranto di Kantor Wapres RI, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat pada Rabu (9/1). "Kita (pihak kepolisian) tinggal mengusut."


Polisi saat ini sedang melakukan penyelidikan untuk mengejar pelaku teror bom. Selain itu, pihak berwajib juga berupaya mencari latar belakang atau motif pelaku teror.

Wiranto menegaskan bahwa pelaku teror bom yang berusaha menakut-nakuti masyarakat harus ditindak tegas. Hal ini mengingat Indonesia merupakan negara hukum. Ia juga mengingatakan bahwa teror bom bisa terjadi di mana saja saat ini.

"(Teror) bom di mana saja sekarang, siapapun yang membuat bom itu yang berusaha untuk menakut nakuti," tegas Wiranto. "Ya ditangkap saja dihukum, kita ada peraturan perundangan ada hukum kita terapkan dengan tegas, selesai."

Wiranto melanjutkan bahwa pemerintah saat ini telah berupaya melakukan deteksi dini terhadap indikasi kejahatan apapun, termasuk terorisme. Hal itu dilakukan melalui Badan Penanggulangan Terorisme maupun Kepolisian.

Sebab menurutnya, adanya teror sangat meresahkan masyarakat dan bahkan mengancam keselamatan nyawa. Untuk itu, pihaknya akan berupaya semaksimal mungkin untuk mencegah hal itu terjadi.

"Intinya kita tak ingin menjelang pemilu itu kita kan tiga bulan lagi untuk membuat masyarakat resah, membuat masyarakat terancam, dari manapun, dari siapapun," terang Wiranto. "Kita sedapat mungkin sudah dapat untuk menangkalnya."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru