Dibentuk Menjelang Debat, Tim Gabungan Kasus Novel Baswedan Dinilai Bermuatan Politis
Instagram
Nasional

Pihak Kontras meminta kepada Capres dan Cawapres untuk tidak mempermainkan kasus Novel Baswedan menjelang Pemilu.

WowKeren - Tim Polri membentuk tim gabungan untuk mengusut pelaku kekerasan yang menyerang Novel Baswedan. Pembentukan tim gaungan tersebut sebagai upaya menindaklanjuti rekomendasi Komnas HAM.

Pembentukan tim gabungan mendapat banyak dukungan mengingat kasus Novel telah berlalu selama 600 hari. Namun, ada juga pihak yang menganggap ada maksud lain dibalik upaya tersebut.

Adalah Komisi untuk Orang Hilang dan Tindak Kekerasan (Kontras) yang menilai bahwa pembentukan tim gabungan untuk mengusut kasus Novel bermuatan politik. Hal itu diungkapkan oleh Koordinator Kontras Yati Andriani. Ia mengatakan bahwa tim itu dibentuk menjelang debat Capres yang mengangkat tema HAM, hukum, dan korupsi.

"Ini jadi terkesan tiba-tiba," kata Yati dilansir Jawapos pada Senin (14/1). "Sebelum debat capres dilakukan."

Sehingga menurutnya, hal itu tak lebih dari upaya Capres-Cawapres untuk berlomba menjadi yang terdepan dalam menuntaskan kasus ini. Untuk itu, Yati meminta agar kasus tersebut tidak dipermainkan menjelang Pemilu.

"Dua kubu capres maupun cawapres," imbuh Yati. "Terkesan berlomba sebagai yang terdepan dalam mendorong kasus ini."


Yati juga mempertanyakan sikap pemerintah yang cenderung diam selama setahun pasca penyerangan Novel. Justru ketika ada momentum Pilpres, tim gabungan segera dibuat.

Belum cukup sampai di situ, ia juga meragukan komposisi tim gabungan tersebut yang didominasi oleh personel kepolisian. Sedangkan pihak lain yang juga ada di tim gabungan tersebut selain Polri, Yati khawatir hanya digunakan sebagai simbol saja.

"Kenapa presiden masih diam, buka suara justru setelah ada momentum Pilpres," tambah Yati. "Kami juga khawatir keterlibatan sejumlah nama di luar Polri hanya sebagai simbolis saja."

Tim Kampanye Nasional (TKN) Joko Widodo alias Jokowi-ma'ruf Amin meminta agar pembentukan tim gaungan ini dimaknai secara positif. Ia tidak ingin masyarakat menilai ada muatan politis dibalik pembentukan tim itu.

"Saya pikir harus dihargai dong," kata Moeldoko selaku Wakil Ketua TKN di Jakarta Pusat pada Minggu (13/1). "Jangan terus ke politik jangan buru-buru ke sana."

Sebab menurutnya, aksi penyerangan yang menimpa Novel kurang tepat jika dikategorikan sebagai pelanggaran HAM. Ia menilai bahwa kejahatan itu hanya aksi kriminal sehingga pelakunya harus segera diungkap.

"Ini hanya peristiwa kriminal," tambah Moeldoko. "Jadi tolong ini masyarakat menjustifikasi yang tepat."

(wk/wahy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait