Buka Opsi Mediasi, Kill The DJ Masih Tunggu Permintaan Maaf dari Tim Kampanye Prabowo-Sandi
Instagram/killthedj
Musik

Polemik lagu 'Jogja Istimewa' yang diubah liriknya oleh tim pendukung Prabowo-Sandi berlanjut ke jalur hukum

WowKeren - Musisi Kill The DJ telah resmi melaporkan dua akun penyebar video "Jogja Istimewa" yang diubah liriknya ke polisi. Rapper bernama asli Marzuki Mohamad tersebut tak terima lagu ciptaannya dipakai untuk kampanye Prabowo-Sandiaga.

Sebelumnya, Marzuki menyatakan bahwa ia sudah menunggu permintaan maaf dari pengubah lagu maupun tim kampanye Prabowo-Sandi. Akan tetapi, permintaan Marzuki tersebut tak kunjung dipenuhi. Marzuki pun melaporkan kedua akun tersebut dengan dugaan pelanggaran Hak Cipta dan UU ITE.

Sedangkan pihak Badan Pemenangan Daerah (BPD) Yogyakarta, Dharma Setiawan, menyebut bahwa sang pengubah lagu "Jogja Istimewa" yang seharusnya meminta maaf. Dharma juga mengaku bahwa bukan pihak BPD yang berinisiatif mengubah lagu milik Marzuki tersebut.

Kendati demikian, Marzuki ternyata masih membuka opsi mediasi jika terlapor maupun tim kampanye Prabowo-Sandi meminta maaf. Pasalnya, jika pihak terlapor mau meminta maaf, Marzuki bersedia menyelesaikan polemik tersebut secara kekeluargaan.


"Sepanjang ada permintaan maaf dan pernyataan resmi dari pengunggah atau tim Prabowo-Sandi," ujar Hilarius Ngaji Mero selalu kuasa hukum Marzuki saat dihubungi wartawan pada Rabu (16/1). "Kalau ada permintaan maaf, kita buka ruang untuk menyelesaikan perkara ini secara kekeluargaan. Sikap kita hingga hari ini menunggu respon dari pihak terlapor."

Lebih lanjut, Hilarius juga tak menunjuk pihak mana yang harus meminta maaf kepada kliennya. Namun, Hilarius menyatakan bahwa pihak tersebut bisa meminta maaf secara langsung di kediaman Marzuki. Jika permintaan tersebut dipenuhi, Marzuki berencana untuk mencabut laporannya.

"Tapi melihat pemberitaan, ada pihak yang menyatakan tidak akan minta maaf karena merasa tidak merubah lirik lagunya. Jadi belum ada pernyataan resmi dari kami untuk mencabut laporan polisi itu," jelas Hilarius. "Kalau mencabut harus ada respon dulu dari mereka, bisa datang dan bicara, memungkinkan untuk cabut laporan. Tapi kalau tidak ada itikad baik untuk meminta maaf berarti mereka niatnya sudah tidak baik."

Sementara itu, polemik tersebut mencuat saat beredar video sekelompok wanita yang menyanyikan lagu "Jogja Istimewa", yang telah diubah liriknya untuk dukung Prabowo-Sandi. Menurut Marzuki, lagu ciptaannya tersebut tak boleh dipakai kampanye maupun dikomersialkan lantaran memiliki nilai sejarah baginya.

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru