Ma'ruf Amin: 212 Dulu Saya yang Bikin Tapi Sekarang Malah Jadi Gerakan Politik
Nasional

Gerakan 212 pada mulanya digagas sebagai upaya menuntut penegakan hukum terkait kasus penistaan agama.

WowKeren - Pada Desember 2018 lalu, digelar acara Alumni Akbar 212. Gelaran acara ini menuai pro dan kontra dari sejumlah kalangan. Bahkan, ada pihak yang menilai bahwa 212 merupakan gerakan politik.

Terkait hal ini, calon wakil presiden Ma'ruf Amin angkat bicara. Ia mengatakan bahwa pada awal dibentuk, 212 bertujuan sebagai aksi untuk menegakkan hukum.

Pada waktu itu sedang marak kasus penistaan agama yang menyeret nama mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Ma'ruf menegaskan bahwa dirinya lah yang mengeluarkan fatwa terkait gerakan tersebut. Seharusnya, 212 juga sudah bubar sejak Ahok dijatuhi hukuman karena kasus sudah selesai.

"212 tadinya untuk penegakan hukum," kata Ma'ruf di Jawa Tengah pada Selasa (5/2). "Saya yang keluarkan fatwa, penegakan hukum dilakukan selesai. Harusnya selesai, yang bersalah sudah dihukum. Makanya gerakan kita bubarkan, gerakan nasional pengawal fatwa MUI bubarkan."

Bukannya dibubarkan, 212 justru dimunculkan kembali meski kasus Ahok sudah selesai. Gerakan 212 kali dinilai Ma'ruf sudah melenceng dari tujuannya semula. Bukan untuk penegakan hukum, namun sudah ditunggangi oleh kepentingan politik oleh pihak tertentu.


"Muncul lagi PA 212 kemudian GNPF MUI diubah diganti GNPF Ulama, sudah tidak ada kaitannya penegakan hukum tapi gerakan politik," tutur Ma'ruf. "Menggunakan Pilpres sebagai kendaraan politik mereka."

Sebetulnya, Ma'ruf tidak keberatan jika acara 212 kembali digelar. Namun dengan catatan, yakni untuk ajang menjalin tali silaturahmi. Bukan untuk kepentingan politik atau yang lain.

"Kalau dihidupkan untuk silaturahmi tidak masalah," tegas Ma'ruf. "Tapi kalau silaturahmi tidak masalah, asal jangan yang lain."

Sebelumnya, Ma'ruf juga pernah menyinggung aksi 212 beberapa waktu lalu. Ia mengatakan bahwa dirinya lah yang menggagas gerakan tersebut. Namun, ada pihak tertentu yang berupaya untuk menghidupkan kembali dengan nama PA 212 meskipun kasus Ahok sudah selesai.


"212 itu saya yang bikin, saya yang mengeluarkan fatwanya. Itu fatwa tentang penegakan hukum karena Ahok menghina agama," terang Ma'ruf beberapa waktu lalu. "(Tapi) Oleh kelompok tertentu dihidupkan lagi, (namanya) PA 212. Tidak jelas tujuannya, ini malah jadi kegiatan politik."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru