Waketum Gerindra Arief Poyuono beber alasan Jokowi menjadi pihak yang patut disalahkan atas penangkapan Andi Arief salahgunakan narkoba.
- Silmi Amalia Fidareni
- Selasa, 05 Maret 2019 - 11:13 WIB
WowKeren - Penangkapan Wasekjen Demokrat, Andi Arief, lantaran terlibat penyalahgunaan narkotika mengundang perhatian publik. Namun, Waketum Gerindra, Arief Poyuono justru menyalahkan Presiden Joko Widodo terkait penangkapan Andi Arief.
Arief menyatakan jika Andi hanyalah korban. Ia juga menyebut jika pemerintahan Jokowi dinilai gagal dalam memberantas narkoba. Akibat pernyataan itu, Arief disebut ngigau oleh Tim Kampanye Nasional (TKN) Jokowi-Ma'ruf Amin.
Tak terima disebut ngigau, Arief lantas beberkan alasan kenapa Jokowi patut disalahkan dalam penangkapan Andi Arief. Pria yang jadi anak buah Prabowo Subianto ini mengungkapkan beberapa hal terkait kasus penyelundupan narkoba yang ada di era pemerintahan Jokowi.
"Kenapa Joko Widodo wajib kami salahkan dalam menyikapi pengunaan narkoba yang paling makin meningkat jumlahnya di Indonesia di era pemerintahan Joko Widodo," terang Arief kepada wartawan pada Selasa (5/3). "Penyelundupan narkoba yang berhasil masuk ke Indonesia di era Joko Widodo diperkirakan jumlahnya jauh lebih besar dibanding keberhasilan aparat membongkar kasus-kasus seperti ini, ini kata -kata seorang mantan pejabat Badan Narkotika Nasional (BNN) Benny Mamoto."
Sebelumnya, Arief menyatakan jika Andi hanyalah seorang korban. Ia meminta kepada pihak yang berwajib untuk segera melakukan rehabilitasi. Arief juga meminta agar kasus Andi ini tak dipolitisasi.
"Yang pasti Andi Arief itu korban dan mungkin pengonsumsi narkoba, maka Andi Arief harus segera direhabilitasi saja dari ketergantungan narkoba di Rumah Rehabilitasi dari ketergantungan narkoba milik negara," ungkap Arief. Polisi sendiri menyatakan jika Andi belum terbukti terkait dengan para mafia narkoba dan hanya merupakan pengonsumsi.
Di sisi lain, pihak Partai Demokrat mengaku kaget dengan penangkapan Andi. Wakil Sekretaris Jenderal Partai Demokrat Rachland Nashidik mengaku kaget dan tak mengira jika Andi memakai narkoba. "Ah Andi tidak pakai narkoba," ujar Rachland dilansir dari CNN Indonesia.
Sementara itu, status Andi Arief di Partai Pimpinan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) itu masih dibahas. Keputusan partai akan dikemukakan usai digelar rapat untuk memutuskan status Andi Arief.
(wk/silm)