Ogoh-Ogoh Ternyata Tak Harus Ada di Perayaan Malam Nyepi, Ini Makna Sebenarnya
SerbaSerbi

Perlu kalian tahu bahwa ogoh-ogoh sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi.

WowKeren - Tepat pada Kamis (7/3) ini, umat Hindu merayakan Hari Raya Nyepi Tahun Baru Saka 1941. Sebelum catur brata penyepian, umat Hindu melakukan upacara pengerupukan yang digelar H-1.

Pengerupukan sendiri merupakan upacara yang dilakukan untuk mengusir butha kala atau segala hal yang bersifat buruk yang dilakukan senja hari di sekitar tempat tinggal. Upacara ini dilakukan dengan menyebar nasi tawur, mengobori rumah dan seluruh pekarangan, menyembur rumah dengan mesiu serta memukul benda-benda apa saja yang menghasilkan suara ramai. Hal ini dianggap dapat mengusir butha.

Selain itu, yang tak kalah menariknya, yakni adanya pawai ogoh-ogoh perwujudan butha kala atau mahluk mitologis Bali. Masyarakat akan mengarak patung-patung besar tersebut di jalanan dan kemudian dibakar.

Ogoh-ogoh dibuat tidak sembarangan, lho. Mereka membuat perwujudan butha kala tersebut semirip dan sehidup mungkin menggunakan kertas berwarna, potongan kaca, banmu, perada, suede dan masih banyak lagi.

Nama ogoh-ogoh berasal dari Bali "ogah-ogah" yang artinya mengguncang dan mewakili kejahatan yang pelu dijauhkan dari nmanusia. Mereka yang ikut pawai mengarak ogoh-ogoh akan mengguncangkannya agar terlihat seperti bergerak dan menari. Sebelumnya keliling desa atau kota, peserta pawai biasanya minum minuman kerat tradisional, arak.


Setelah itu, ogoh-ogoh akan dibakar sebagai simbol pemurnian diri. Dengan membakar ogoh-ogoh, umat Hindu berarti telah siap memperingati Nyepi keesokan harinya dalam keadaan suci.

Namun, perlu kalian tahu bahwa ogoh-ogoh sebenarnya tidak memiliki hubungan langsung dengan upacara Hari Raya Nyepi. Sejak tahun 80-an, umat Hindu Indonesia mengarak ogoh-ogoh yang dijadikan satu dengan acara mengelilingi desa dengan membawa obor, yakni pengerupukan.

Lantaran hanya sebuah tradisi, ogoh-ogoh diarak setelah upacara inti selesai dengan diiringi irama gamelan khas Bali. Makna ogoh-ogoh tidak mutlak dalam upacara tersebut, namun selalu menjadi pelengkap untuk memeriahkan acara.

Seperti diketahui, pengarakan ogoh-ogoh selalu menjadi daya tarik wisatawan yang berkunjung ke Bali atau daerah lainnya. Tak hanya umat Hindu yang menikmati keseruan upacara ini, namun juga seluruh masyarakat Indonesia.

Simak kegiatan apa saja yang ditunggu dan dapat dilakukan saat Nyepi di sini.

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait