Update Banjir Sentani: 89 Warga Tewas, 74 Orang Hilang, dan 6.831 Mengungsi
Twitter/Sutopo_PN
Nasional

Sutopo mengatakan bahwa kemungkinan masih ada korban yang belum ditemukan.

WowKeren - Curah hujan yang tinggi membuat sejumlah wilayah di Indonesia diterjang banjir bandang. Pada Sabtu (16/3), banjir bandang menerjang Kabupaten Jayapura, Papua. Banjir juga diwarnai dengan tanah longsor sehingga menimbulkan banyak korban berjatuhan.

Hingga Selasa (19/3), Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat ada 89 korban meninggal dunia. 82 di antaranya meninggal akibat banjir bandang sedangkan 7 orang sisanya meninggal akibat tanah longsor di Ampera.

"Hingga Selasa (19/3) pagi, Posko Induk Tanggap Darurat mencatat total korban meninggal dunia sebanyak 89 orang," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis dilansir dari CNN Indonesia, Selasa (19/3). "Yaitu 82 korban meninggal akibat banjir bandang di Kabupaten Jayapura dan 7 korban meninggal dunia akibat tanah longsor di Ampera, Kota Jayapura."

Pada Senin (18/3), Tim SAR gabungan berhasil menemukan 13 jenazah yang tersebar di sejumlah wilayah. Meski demikian, Sutopo mengatakan bahwa kemungkinan masih ada korban yang belum ditemukan. "Tim SAR gabungan akan terus mencari korban karena diperkirakan masih ada korban yang belum ditemukan," imbuh Sutopo.


Sedangkan jumlah korban hilang saat ini berjumlah 74 orang dan tersebar di sejumlah wilayah. Sementara itu, jumlah pengungsi dikatakan Sutopo juga terus bertambah. Sebab, banyak warga yang lebih memilih untuk berada di tempat pengungsian lantaran trauma jika banjir akan menerjang lagi.

"Jumlah pengungsi terus bertambah," tutur Sutopo. "Banyak masyarakat yang memilih tinggal di pengungsian karena trauma dan takut akan adanya banjir bandang susulan. Akibatnya di beberapa titik pengungsian berjubel pengungsi."

Di 15 titik pengungsian, ada total 6.831 warga yang mengungsi. Para pengungsi tersebut memerlukan kebutuhan dasar seperti makanan dan air bersih. Sutopo menambahkan bahwa saat ini dapur umum dan pelayanan kesehatan sudah didirikan.

"Dapur umum, pos pelayanan kesehatan dan posko sudah didirikan," terang Sutopo. "Namun masih diperlukan beberapa kebutuhan mendesak seperti MCK, air bersih, permakanan, matras, selimut, pakaian layak, genset, peralatan dapur, psikososial, dan sebagainya."

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru