Ma'ruf Amin Sebut 'Orang Sunda Harus Pilih Orang Sunda', BPN Prabowo Berikan Kritik
Nasional

Ma'ruf Amin mengaku bahwa dirinya keturunan Sunda saat kampanye di di Lapangan PN Kertas, Bandung. Menurutnya, apabila orang Sunda tidak memilih orang Sunda, hal itu keterlaluan.

WowKeren - Ma'ruf Amin melakukan kampanye di Lapangan PN Kertas, Padalarang, Bandung Barat, Jawa Barat, Selasa (9/4) kemarin. Dalam kesempatan itu, calon wakil presiden nomor urut 01 ini mengaku bahwa dirinya keturunan Sunda. Menurutnya, apabila orang Sunda tidak memilih orang Sunda, hal itu keterlaluan.

"Saya ini punya darah Sunda, orang Sunda harus milih orang Sunda," ujar Ma'ruf. "Orang Sunda tidak memilih orang Sunda kabina-bina sia (keterlaluan)."

Pernyataan Ma'ruf mendapat kritik dari Direktur Advokasi dan Hukum Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Sufmi Dasco Ahmad. Dasco mengatakan bahwa Prabowo dan Sandi tidak akan mengutarakan hal seperti itu.

Selain itu, ia mengkhawatirkan jika pernyataan Ma'ruf membuat partisipasi pemilih rendah. Ia khawatir ada penduduk Indonesia yang golput jika harus memilih berdasarkan asal kedaerahan.


"Waktu di Banten juga dia bilang orang Banten harus pilih orang Banten. Nanti kalau dia ke Maluku, dia bilang orang Maluku harus pilih orang Maluku. Lah kan di 01-02 enggak ada orang Maluku," kritik Dasco. "Atau dia bilang orang Kalimantan harus pilih (orang) Kalimantan, sementara 01-02 nggak ada yang (orang) Kalimantan. Lah ini gimana nanti, enggak tercapai dong partisipasi pemilih nanti."

"Partisipasi pemilihnya nanti enggak nyampai 60 persen dong kalau begini," lanjutnya. "Paling yang pilih nanti orang Banten, orang Sunda, orang Jawa, sama orang Gorontalo (daerah-daerah yang berkaitan dengan dua pasang capres-cawapres). Yang lain enggak milih dong kalau harus memilih berdasarkan kedaerahan."

Dasco menuturkan, strategi kampanye Ma'ruf sah-sah saja dilakukan. Namun, ia tetap khawatir soal partisipasi pemilih yang menurun.

"Ya sebaiknya tidak begitu lah. Tapi kalau itu cuma gimmick untuk menarik perhatian, ya namanya juga metode atau strategi kampanye ya enggak apa-apa," katanya. "Tapi kalau diterapkan dengan tegak lurus, ya, kita akan lihat hasilnya, partisipasi pemilih kan nanti justru rendah sekali. Kenapa? Karena calon presidennya dua-duanya orang Jawa, kemudian calon wakil presiden satu Sunda-Banten, yang satu Gorontalo. Ya berarti kan daerah lain tidak ikut memilih nanti."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru