Mahfud membagikan pendapatnya lewat cuitan di akun Twitter pribadinya. Menurut Mahfud, penegakkan hukum harus dilakukan dengan sabar agar tak salah sasaran.
- Bertilia Puteri
- Rabu, 10 April 2019 - 16:34 WIB
WowKeren - Kasus pengeroyokan siswi SMP asal Pontianak bernama Audrey tengah mendapat banyak sorotan publik. Pasalnya, kasus pengeroyokan yang dilakukan oleh 12 siswi SMA tersebut dikabarkan bermotif asmara.
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Mahfud MD, pun turut memberikan komentarnya. Seperti biasa, Mahfud membagikan pendapatnya lewat cuitan di akun Twitter @mohmahfudmd.
Awalnya, Mahfud menanggapi seorang warganet yang menanyakan perihal kasus Audrey. Menurut Mahfud, penegakkan hukum dilakukan dengan sabar dan teliti agar tak salah sasaran.
Terimakasih, Adit. Polisi sdh bertindak. Hukum ada prosedur2nya yg hrs dilewati dgn sabar. Pokoknya hrs ada penegakan hukum scr tegas jika kita ingin negara ini baik. Tapi juga berhukum itu hrs bersabar agar tdk salah sasaran. https://t.co/qu7Hg9qjZf
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) April 10, 2019
Setelah mendapat berbagai informasi dari warganet, Mahfud pun baru tahu bahwa terduga pelaku pengeroyokan Audrey adalah sesama perempuan. Tak habis pikir dengan para pelaku, Mahfud menyebut bahwa pengeroyokan tersebut merupakan tindakan yang bengis.
"Wuih, pelakunya perempuan?" tulis Mahfud pada Rabu (10/4). "Perempuan kok bengis yaaa."
Wuih, pelakunya perempuan? Perempuan kok bengis yaaa. https://t.co/0wdmrtw8rU
— Mahfud MD (@mohmahfudmd) April 10, 2019
Para pelaku pengeroyokan Audrey sendiri dinilai memiliki gangguan psikologis oleh psikolog Dedy Susanto. Pasalnya, para pelaku seakan tidak memiliki rasa bersalah meski telah menyebabkan trauma besar bagi Audrey.
Di sisi lain, Audrey sendiri mendapat banyak simpati dari warganet. Usai membuat tagar #JusticeForAudrey trending di seluruh dunia, warganet juga membuat petisi yang meminta agar KPAI dan KPPAD segera memberi keadilan bagi Audrey.
(wk/Bert)