Uya Kuya Sebut Aksi Ricuh Di Media Sosial Gara-gara Beda Pilihan Presiden Itu Kampungan
Instagram/king_uyakuya
Selebriti

Menyambut Pemilu 2019, kedua kubu pendukung dari calon Presiden dan wakilnya saling mengunggulkan pilihan masing-masing. Namun, Uya Kuya menyayangkan jika sampai ada perpecahan gara-gara beda pilihan.

WowKeren - Rakyat Indonesia akan melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) 2019. Bukan hanya yang tinggal di dalam negeri, namun juga Warga Negara Indonesia (WNI) yang ada di perantauan alias luar negeri. Hanya saja, mereka lebih dulu melaksanakan Pemilu.

Menyambut Pemilu 2019, suasana politik menjadi semakin memanas. Kedua kubu dari calon Presiden dan wakilnya saling mengunggulkan pilihan masing-masing. Hal tersebut memang sudah wajar terjadi.

Namun, sangat disayangkan jika pesta demokrasi yang harusnya berlangsung adil dan aman justru menimbulkan perpecahan. Apalagi jika sampai saling serang untuk menjatuhkan saingan dengan menjelek-jelekkan dan menyebar kabar yang belum tentu kebenarannya alias hoaks lewat media sosial.

Menanaggapi situasi politik saat ini, Uya Kuya sebagai salah satu rakyat Indonesia yang memiliki hak pilih pun berpendapat jika tindakan saling hujat di media sosial adalah sikap yang kampungan. Bahkan, meskipun oknum tersebut adalah seorang tokoh masyarakat.


"Kalau yang bertengkar di sosial media dia tuh kampungan. Kalau yang orang pintar ibaratnya tidak saling menjelekkan satu sama lain," tutur Uya saat ditemui di sebuah kesempatan belum lama ini. "Kalau ada public figure di media sosial masih menjelekkan satu sama lain, terus masih ada hate speech dalam tanda kutip apapun, itu orang yang kampungan."

Uya berharap Pemilu tahun ini berjalan aman dan damai tanpa ada gesekan fisik di masyarakat. Menurut Uya, masyarakat harusnya memahami bahwa perbedaan pilihan politik adalah suatu hal niscaya dalam sebuah negara demokrasi.

Lebih lanjut, suami Astrid Kuya itu berharap pemimpin Indonesia yang terpilih untuk lima tahun ke depan bekerja keras untuk memajukan Indonesia. Presenter kondang itu meminta pembangunan yang dilakukan presiden-presiden terdahulu agar dilanjutkan sehingga ada kesinambungan pembangunan dan tidak ada istilah proyek mangkrak.

Uya sendiri mengaku akan menggunakan hak suaranya dengan sebaik mungkin. Sebab menurutnya, satu suara memiliki andil besar dalam pembangunan negera Indonesia tercinta.

(wk/anni)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait