Andi Arief Kecewa Merasa Demokrat Jadi Korban Politik Identitas BPN Prabowo-Sandiaga
Nasional

Meski hanya memperoleh 8 persen suara, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief tidak menyesali keputusan partai untuk bergabung ke koalisi Prabowo-Sandiaga. Ia lebih menekankan ke persoalan politik identitas.

WowKeren - Hasil quick count yang dirilis oleh sejumlah lembaga survei tak hanya menampilkan perolehan suara oleh kandidat Capres-Cawapres, namun juga perolehan suara partai. Berdasarkan hasil quick count, Partai Demokrat (PD) memperoleh suara sebesar delapan persen. Jumlah ini jauh dari target yang dipasang oleh PD, yakni sebesar sebelas persen.

Wakil Sekjen PD Andi Arief memberikan tanggapannya terkait perolehan ini. Menurutnya, perolehan minim itu merupakan imbas identitas politik yang kerap dilakukan oleh Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Sehingga, ia merasa bahwa PD telah menjadi korban politik.

"Partai Demokrat merasa menjadi korban politik identitas," kata Andi dilansir dari CNN Indonesia, Kamis (18/4). "Suara nonmuslim di Papua, Bali, Sumatra Utara, dan NTT migrasi."

Meski demikian, Andi membantah jika dirinya dinilai telah menyesal bergabung bersama BPN. Ia tidak menyesali keputusan partai untuk mendukung Prabowo, namun lebih menekankan soal strategi politik yang lebih banyak memainkan politik identitas.


Sebab, PD yang termasuk ke dalam jajaran koalisi pendukung Prabowo-Sandiaga ikut kena getahnya. "Bukan karena gabung BPN, tapi karena koalisi lebih banyak gunakan isu identitas," tutur Andi.

PD bukanlah satu-satunya Parpol yang harus terkena imbas politik identitas yang dimainkan oleh BPN. Ada juga Gerinda yang mengalami hal serupa. Padahal, Gerinda adalah partai pengusung Capres-Cawapres.

"Bukan hanya Demokrat yang jadi korban isu identitas," lanjut Andi. "Tetapi Gerindra juga enggak sadar kehilangan suara dari coat-tail effect."

Walaupun begitu, Andi tetap bersyukur dengan capaian itu. Angka itu dianggapnya sudah cukup memuaskan mengingat PD sendiri tidak mengusung kandidat Capres-Cawapres maupun memainkan politik identitas. Ditambah lagi, partai besutan Susilo Bambang Yudhoyono ini tidak menggunakan kekuasaan untuk mendulang suara. "Kami akan menatap masa depan," ujar Andi.

Dari hasil quick count yang dilakukan oleh Litbang Kompas, PD meraih 8,03 persen suara, dari 87 total suara yang masuk. Perolehan ini membuat PD menduduki peringkat ke-7.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel