Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan bahwa dirinya hanya sebatas mendengar kabar tersebut dari pemberitaan namun belum ada pembicaraan lanjut mengenai itu.
- Zodiak Yanuarita
- Kamis, 09 Mei 2019 - 10:32 WIB
WowKeren - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil diusulkan untuk menjadi Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP). Sebab, sejak ditinggalkan oleh Romahurmuziy yang tersandung kasus suap jual beli jabatan, kursi Ketum partai tersebut kini masih kosong.
Terkait hal ini, pria yang akrab disapa Kang Emil tersebut angkat bicara. Emil mengaku bahwa dirinya hanya sebatas mengetahui berita tersebut. Ia menjelaskan bahwa hingga saat ini belum ada pembicaraan lanjut dari pihak yang mengusulkan. Oleh sebab itu, ia belum bisa berkomentar banyak.
"Saya baru baca (berita) online juga," kata Emil usai tarawih di masjid Agung Cianjur Jawa Barat, Rabu (8/5). "Jadi belum ada yang menghubungi, belum bisa berkomentar banyak."
Emil mengatakan bahwa saat ini dirinya masih ingin fokus untuk serius menjalani jabatannya. "Konsentrasi fokus sebagai gubernur," ujar Emil.
Ia mengaku bahwa untuk saat ini belum berpikir untuk berkecimpung secara aktif di dunia politik. Selain itu, juga belum ada pembicaraan.
"Belum ada pikiran ya untuk berkecimpung secara aktif di salah satu partai," tutur Emil. "Terutama partai pengusung juga. Kedua, belum ada pembicaraan."
Sebelumnya, Ketua DPC PPP Kabupaten Bandung Barat Samsul Ma'arif mengusulkan Emil untuk mengisi kekosongan kursi ketua umum PPP. Menurut Samsul, Emil adalah orang yang tepat untuk menjadi Ketum PPP karena sejumlah alasan.
Selain Emil, ada nama lain yang juga diusulkan menjadi kandidat pengganti Rommy. Ia adalah Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa. Keduanya dianggap memiliki kecakapan untuk memimpin partai Islam.
"Kita masih test case dulu lempar ke publik, karena beberapa DPC di Jawa Timur mengajukan nama Khofifah Indar Parawansa (Gubernur Jatim)," tutur Samsul dilansir dari Detik, Kamis (9/5). "Bukan egosentris, tapi nama yang kita usung itu memiliki kapabilitas untuk menjadi ketua umum partai Islam."
(wk/zodi)
