Tri Rismaharini Bangga Surabaya Punya 400 Taman, Optimis Suhu Kota Bisa Turun Hingga 22 Derajat
Twitter/BanggaSurabaya
Nasional

Sekitar 30 persen wilayah Surabaya merupakan taman kota. Pembangunan taman-taman ini dimaksudkan untuk memperbaiki kualitas udara yang ada di Kota Pahlawan.

WowKeren - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini terus berupaya untuk menjadikan Kota Pahlawan lebih baik. Salah satunya dengan membangun sejumlah taman.

Surabaya sebagai kota yang padat penduduknya tak lepas dari ramainya aktivitas warga setiap hari yang menggunakan transportasi. Yang mana, aktivitas ini turut menghasilkan polusi yang menurunkan kualitas udara. Oleh sebab itu, kehadiran taman di setiap sudut kota diharapkan bisa mengurangi tingkat polusi ini.

Dengan 70 taman yang baru saja diresmikan, membuat Surabaya telah memiliki 400 taman kota. Ratusan taman tersebut diharapkan mampu menurunkan suhu udara. Risma mengatakan bahwa seluas 30 persen wilayah Surabaya merupakan taman.

Dengan adanya taman kota, terbukti suhu udara mengalami penurunan dari 36 derajat ke 34 derajat celcius. Ia yakin bahwa suhu Surabaya bisa turun lagi hingga 22 derajat celcius.


"Hasilnya, saat ini suhu udara di Kota Surabaya telah turun sekitar dua derajat celcius," kata Risma di Surabaya, Jumat (17/5). "Dulu Surabaya rata-rata 36 derajat celcius, sekarang sudah 34 derajat ke bawah dan itu ada datanya. Nanti sampai suhu udara di Kota Surabaya mencapai 20 hingga 22 derajat celcius."

Salah satu taman yang baru saja diresmikan adalah Ex Incinerator yang ada di Keputih. Risma mengatakan bahwa pembuatan taman yang satu ini ditujukan untuk menyuburkan kembali tanah di sana yang sebelumnya merupakan Tempat Pembuangan Akhir (TPA).

Risma yakin bahwa taman tersebut nantinya bisa lebih bagus daripada yang dimiliki oleh negara-negara lain. Sebab, Ex Incinerator akan dipenuhi dengan bunga, bukan pohon dan rumput seperti taman kebanyakan.

"Taman ini akan lebih bagus dari taman-taman yang ada di luar negeri sekali pun," tutur Risma. "Karena taman ini penuh bunga. Kalau di sana (negara lain) cuma ada pohon sama rumput, kalau di sini penuh bunga."

Tak lupa Risma menjelaskan bahwa karakteristik taman yang dibangun disesuaikan dengan konsep masing-masing. "Setiap taman yang saya bikin selalu punya konsep yang berbeda, lagi pula kalau didesain sama, masyarakat akan bosan datang ke taman karena semua sama," jelas Risma.

(wk/zodi)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait