Mahfud MD menilai prinsip 'zero sum game' dimana pihak yang menang akan mengambil semuanya dan menghabisi pihak yang kalah tidak bisa diaplikasikan dalam berpolitik.
- Zodiak Yanuarita
- Rabu, 29 Mei 2019 - 14:12 WIB
WowKeren - Upaya rekonsiliasi pasca Pilpres 2019 telah diserukan oleh banyak pihak. Salah satunya Ketua Gerakan Suluh Kebangsaan Mahfuf MD. Hal itu menurutnya penting dilakukan agar situasi politik bisa kembali kondusif.
Ia kemudian berbicara mengenai prinsip zero sum game di mana pihak yang menang akan mengambil semuanya dan menghabisi pihak yang kalah. Ia mengatakan bahwa dalam berpolitik tidak bisa memakai prinsip ini.
"Tentu kami mendorong adanya rekonsiliasi politik karena politik itu tidak bisa zero sum game yang menang mengambil semuanya yang kalah dihabisi seluruhnya," kata Mahfud di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (28/5). "Saya kira untuk alam Indonesia dan budaya Indonesia rekonsiliasi politik itu menjadi penting."
Ia mengimbau agar semua pihak bisa menahan diri dalam menyikapi hasil Pemilu 2019. Sebab, bukan tidak mungkin kerusuhan yang sama seperti Aksi 22 Mei kembali terjadi jika ada pihak-pihak yang memprovokasi. Oleh sebab itu, ia berharap agar publik tak mudah terprovokasi.
Jika memang ada pihak yang keberatan dengan hasil Pilpres 2019 maka sebaiknya menempuh jalur hukum untuk menyalurkan protesnya. Seperti yang telah dilakukan oleh kubu 02 Prabowo Subianto-Sandiaga Uno. Cara ini dikatakannya paling bijaksana. Oleh sebab itu, ia mengapresiasi langkah Prabowo yang telah mengajukan gugatan sengketa Pilpres ke Mahkamah Konstitusi.
"Penyelesaian sengketa Pilpres itu sekarang ada di MK," lanjut Mahfud. "Kita mengapresiasi Pak Prabowo Paslon nomor 02 bersama Pak Sandi yang sudah membawa kasus ini ke MK untuk mencari penyelesaian yang paling elegan."
Terkait menang atau kalah, hal itu tergantung dari hasil MK nantinya. Ia meminta semua pihak agar mendukung MK untuk melakukan tugas mereka seprofesional mungkin. Ia mengingatkan bahwa tidak seharusnya ada pihak yang ikut campur terkait keputusan MK.
"Kita apresiasi dan peluang untuk menang atau kalah tetap ada di MK," tutur Mahfud. "Oleh sebab itu mari kita dorong MK untuk melakukan tugasnya secara profesional. Tidak boleh diintervensi oleh siapapun dan tidak boleh diteror oleh siapapun."
(wk/zodi)
