Baru-baru ini petisi pemerintah dibuat bertujuan untuk menghentikan semua aktivitas YG Entertainment menyusul serangkaian skandal yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir.
- Chusnul Chotimah
- Rabu, 19 Juni 2019 - 10:00 WIB
WowKeren - Serangkaian skandal yang terjadi dalam beberapa bulan terakhir membuat YG Entertainment mendapatkan sentimen negatif dari publik. Baru-baru ini petisi pemerintah dibuat bertujuan untuk menghentikan semua aktivitas salah satu agensi hiburan terbesar di Korea Selatan tersebut.
Petisi pada kenyataannya tidak menyebutkan nama YG secara eksplisit. Namun melihat deskripsi petisi, banyak yang percaya bahwa agensi yang dimaksud dalam petisi adalah YG Entertainment. Dalam uraian tersebut, pembuat petisi menyebutkan beberapa skandal yang melibatkan artis di bawah agensi, termasuk prostitusi dan penggunaan narkoba.
Petisi pemerintah ini sedang berlangsung dan lebih dari 34 ribu orang telah menandatanganinya. Petisi akan dibuka hingga 12 Juli, siapa pun akan dapat menandatangani petisi jika mereka setuju dengan ide tersebut.
Banyak orang memutuskan untuk bergabung dengan petisi, meminta pemerintah untuk menutup agensi. Namun beberapa orang lain berpikir bahwa itu tidak adil bagi artis-artis tidak bersalah lainnya yang dikelola oleh YG Entertainment.
Seperti diketahui, YG Entertainment juga memiliki YG K+ dan The Black Label, dua agensi hiburan berpengaruh di Korea Selatan. Penggemar dan bukan penggemar telah menyerukan opini di komunitas online apakah mereka mendukung atau menentang petisi tersebut.
Maret lalu, YG Entertainment menuai beragam kritik setelah Seungri memutuskan hengkang dari Big Bang dan agensi akibat dugaan keterlibatannya dengan skandal Burning Sun serta skandal prostitusi. Baru-baru ini, B.I meninggalkan iKON menyusul laporan eksklusif dari Dispatch tentang dirinya mencoba membeli ganja dan LSD (lysergic acid diethylamide) tiga tahun lalu.
Yang Hyun Suk sendiri dicurigai menghindari pajak dan menghancurkan bukti. Pendiri YG Entertainment itu juga diklaim menjalankan bisnis prostitusi di mana ia menyediakan layanan seksual untuk memanjakan para investor asing. Jumat (14/6), Yang Hyun Suk mengumumkan mundur dari semua posisinya di agensi.
Kendati demikian, rentetan skandal yang terjadi memicu kecurigaan bahwa YG Entertainment memiliki koneksi dengan polisi. Ini membuat harga saham agensi merosot hingga titik terendah selama setahun terakhir. Di sisi lain, publik mulai menyerukan pemboikotan untuk artis-artis YG dan menuntut pemerintah mencekal mereka tampil di televisi.
(wk/chus)