Orasi di Aksi Tahlil Akbar 266, Neno Warisman Sebut Akan Berjuang Hingga Titik Darah Penghabisan
Nasional

Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman menyebut perjuangan dinilai harus terus dilakukan hingga pelantikan presiden-wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

WowKeren - Juru Kampanye Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Neno Warisman mengatakan bahwa perjuangan melawan ketidakadilan perlu dilakukan terus menerus apabila Mahkamah Konstitusi (MK) memutuskan Joko Widodo-Ma'ruf Amin sebagai pemenang Pilpres 2019. Bahkan, perjuangan dinilai harus terus dilakukan hingga pelantikan presiden-wakil presiden pada 20 Oktober mendatang.

"Kita akan terus berjuang hingga titik darah penghabisan," ujar Neno saat berorasi di aksi Tahlil Akbar 266, Rabu (26/6) seperti yang dikutip dari CNN Indonesia. "Perjuangan harus terus kita lakukan. Bahkan sampai 20 Oktober dan seterusnya."

Neno menegaskan bahwa mengutarakan pendapat dan aspirasi adalah hak warga negara yang dilindungi undang-undang. Maka dari itu, katanya tidak ada alasan bagi aparat untuk menolak masyarakat yang ingin berunjuk rasa menuntut keadilan.


Selain itu, Neno juga meminta aparat tidak bertindak represif kepada rakyat. Keluarga aparat, kata Neno juga termasuk rakyat. Menurutnya, aparat harus bisa merasakan jika perlakuan represif ditujukan kepada sana keluarga masing-masing.

"Bayangkan jika sanak keluargamu dihadapkan moncong senjata," tutur Neno. "Jangan kau sudutkan langkahku."

Sementara itu, orator aksi Tahlil Akbar 266 meminta Prabowo Subianto menolak ajakan rekonsiliasi oleh kubu calon presiden nomor urut 01, Joko Widodo. Tak hanya itu, ia juga meminta Prabowo menolak mengakui hasil Pilpres 2019 jika Mahkamah Konstitusi menyatakan Jokowi sebagai pemenang.

"Seandainya besok MK memutuskan yang menang 01 artinya besok awal perjuangan kita menyuarakan aspirasi kita, bahwa kita tidak mau menjadi bangsa pecundang," ujarnya dari atas mobil komando di dekap Patung Kuda, Jakarta, Rabu (26/6) seperti yang dikutip dari CNN Indonesia. "Kepada Pak Prabowo lebih baik menolak rekonsiliasi dan menolak mengakui hasil Pilpres 2019."

(wk/nris)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru