Heboh Soal 'Penumpang Gelap' Kubu 02, Waketum Gerindra Terang-Terangan Sebut HTI
Instagram
Nasional

Sebelumnya, isu 'penumpang gelap' mulai ramai dibicarakan usai pernyataan Waketum Gerindra Sufmi Dasco Ahmad pada Jumat (9/8) lalu. Gerindra menilai para 'penumpang gelap' ingin membuat Indonesia chaos.

WowKeren - Isu "penumpang gelap" dalam barisan pendukung Prabowo Subianto-Sandiaga Uno sedang ramai dibicarakan oleh masyarakat. Pasalnya, para "penumpang gelap" ini disebut-sebut ingin Indonesia chaos dan berujung menyalahkan Presiden Joko Widodo.

"Mereka adalah orang yang ingin negara ini chaos. Orang yang ingin Indonesia chaos," jelas Wakil Sekretaris Jenderal Gerindra Andre Rosiade pada Sabtu (9/8). "Mereka ingin terjadi bentrok antara ulama. Pak Prabowo enggak mau terjebak dalam penumpang gelap itu."

Jelas saja isu ini membuat banyak pihak menerka-nerka, siapa sosok di balik istilah "penumpang gelap" tersebut. Seolah tak ingin publik terus menerka, Wakil Ketua Umum Gerindra Arief Poyuono mendadak menyebutkan satu nama pada Senin (12/8).

Dalam wawancaranya dengan stasiun televisi Kompas TV, Poyuono menyebut "penumpang gelap" yang dimaksud rekan-rekannya adalah sosok yang kecewa dengan kedekatan Prabowo dan Jokowi saat ini. Apalagi karena kedekatan keduanya bermuara pada semakin santernya isu masuknya Gerindra ke tubuh pemerintahan Jokowi-Ma'ruf Amin.

Salah satu yang ditudingnya sebagai "penumpang gelap" adalah organisasi kemasyarakatan terlarang Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Pasalnya HTI sempat bergabung dalam tim pemenangan Prabowo-Sandiaga, kendati akhirnya tak sejalan dengan visi-misi sang pasangan calon.


"Kelompok-kelompok penumpang gelap kan banyak, misalnya kan, waktu itu, beberapa tokoh HTI yang ikut dalam pemenangannya Pak Prabowo-Sandi," kata Poyuono dalam video wawancaranya tersebut. "Tapi saya tidak mengatakan mereka negatif. Artinya mereka kan dengan suka rela (mendukung Prabowo-Sandiaga)."

Poyuono berpandangan HTI dan kubu Prabowo-Sandiaga kala itu memiliki energi perjuangan yang sama, yakni menjadi lawan bagi kubu Jokowi-Ma'ruf. Sikap HTI ini, jelasnya, tak lepas dari pembubaran ormas yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi.

"Waktu itu mereka mungkin punya perjuangan yang sama," jelas Poyuono. "Artinya, ketika misalnya HTI ditutup, ya kan artinya mereka juga menjadikan Joko Widodo musuh bersama mereka."

Namun, Poyuono memastikan para "penumpang gelap" itu memiliki agenda yang jauh berbeda dengan nasionalisme yang dijunjung Prabowo dan Gerindra. Oleh karena itu, Poyuono meminta agar para "penumpang gelap" yang tidak puas dengan langkah Prabowo dan Gerindra untuk segera angkat kaki.

"Bagi penumpang-penumpang gelap yang belum puas, ya monggo saja keluar dari barisan kita," kata Poyuono. "Ya memang sudah keluar (tetapi) mereka tidak perlu lagi mengacaukan (situasi)."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru