Putra BJ Habibie: Sampai Detik Terakhir Saya Ada di Situ
Nasional

Menurut putra BJ Habibie, yakni Thareq Kemal Habibie, jantung ayahnya akhirnya menyerah. Presiden ke-3 RI tersebut pun tutup usia pada hari ini (11/9) pukul 18.05 WIB.

WowKeren - Presiden ke-3 RI, BJ Habibie, telah tutup usia di RSPAD Gatot Subroto pada hari ini (11/9). Menurut putra Habibie, yakni Thareq Kemal Habibie, jantung sang ayah akhirnya menyerah.

"Telah meninggal pukul 18.03," ungkap Thareq di RSPAD pada Rabu (11/9). "Alasan kenapa meninggal adalah karena sudah menua dan memang kemarin kan saya katakan, bahwa gagal jantung, yang mengakibatkan, karena penuaan itu karena memang orang menjadi tua."

Menurut Thareq, organ Habibie telah melemah hingga akhirnya menyerah. Thareq pun mengungkapkan bahwa dirinya berada di samping sang ayah hingga detik terakhir.

"Maka tadi jam 18.05, jantungnya dengan sendiri menyerah. Sampai detik terakhir saya ada di situ," jelas Thareq. "Tapi hari ini pada tanggal 11 September, jam 18.05 Presiden RI ke-3 Bacharuddin Jusuf Habibie sudah meninggal dunia."

Selain itu, Thareq mengungkapkan rasa terima kasihnya pada pihak yang telah mendoakan Habibie. Ia pun meminta pengertian bahwa keluarganya kini sedang dalam keadaan berkabung.


"Semoga, tim dokter sudah berbuat yang terbaik," tutur Thareq. "Tidak ada yang bisa dibuat apa apa lagi mohon doanya mohon duka citanya kami berterimakasih, mohon pengertian bahwa kami dalam keadaan berkabung."

Kala sang ayah masih dirawat di rumah sakit, Thareq sudah menyebut bahwa apapun yang terjadi merupakan hal terbaik bagi Habibie. Thareq juga membenarkan bahwa Habibie sempat bisa menunaikan salat dengan berbaring di atas ranjang.

"Nanti akan diumumkan secara resmi dan hanya saya dan kakak saya mungkin. Ya betul," terang Thareq di RSPAD Gatot Soebroto pada Selasa (10/9). "Cuma nitip doa, jangan khawatir, beliau sudah sepuh, apa pun yang terjadi, (itu) terbaik buat bapak saya."

Selain itu, Thareq juga sempat mengatakan bahwa pihaknya memang tak membawa sang ayah ke Jerman untuk meneruskan perawatan dan pengobatan. "Tidak, tidak. Tim dokter sini cukup bagus. Kenapa harus dibawa ke Jerman," kata Thareq.

Menurut Thareq, jika sang ayah dibawa ke Jerman dalam kondisi lemah seperti saat ini justru akan semakin membahayakan kesehatannya. "Lagi pula sebagai orang tua yang sakit, kalau terbang jarak jauh dan keadaan begini lebih bahaya," katanya.

Sementara itu, Habibie menjalani perawatan intensif di RSPAD Gatot Subroto sejak 1 September 2019. Habibie sebelumnya dilarikan ke rumah sakit terkait kondisi kesehatannya yang menurun.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel