Psikolog Anak Buka Suara Usai Tayangan ‘The Spongebob Squarepants Movie’ Kena Sanksi KPI
TV

Psikolog anak dari Pion Clinician, Astrid WEN turut buka suara untuk memberikan tanggapannya soal KPI beri sanksi tayangan ‘The Spongebob Squarepants Movie’.

WowKeren - Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) mengumumkan memberikan sanksi kepada 14 program acara televisi dan Radio pada Sabtu (14/9). Kabar ini diketahui langsung dari unggahan di laman Instagram milik KPI.

Lantas hal ini menjadi kontroversi bagi masyarkat ketika diketahui tayangan kartunThe Spongebob Squarepants Movie" yang tayang di GTV turut masuk sebagai program yang dikenai sanksi. Hingga akhirnya banyak pihak yang yang mengecam KPI lantaran tak sependapat dengan keputusannya tersebut.

Seperti yang satu ini, Psikolog anak dari Pion Clinician, Astrid WEN mengaku tidak sepakat dengan keputusan KPI yang melarang tayangan “The Spongebob Squarepants Movie". Selain itu, Astrid juga menghimbau kepada para orang tua untuk senantiasa pintar dalam memilah tayangan bagi sang buah hati.


"Menurut saya, (tayangan Spongebob Squarepants) tidak untuk dilarang,” kata Astrid saat dilansir dari Kompas.com, Rabu (15/9). “Tetap dikasih tanda 13+ atau boleh ditonton bagi usia anak-anak 13 tahun ke atas. Dan jam tayangnya jam malam saja, jangan pagi. Kalau pagi, ya itu, anak-anak mudah nonton."

"Kalau saya pribadi malah menyarankan agar kartun tersebut untuk usia praremaja, usia SMP yang sudah 13 tahun," tambah Astrid. "Sering salah kaprah ya, orangtua ke anaknya asal itu kartun diperbolehkan (anak menonton). Padahal kan tidak. Kartun itu tetap harus dipilah juga, mana yang baik dan mana yang enggak baik."

"Misal (kartun) yang lain, Minions, itu juga tidak kelihatan mana yang baik dan buruk. Pesannya juga yang jelas enggak ada,” papar Astrid. “Bahkan, ada juga adegan bawa senjata tajam tapi pakai ketawa-tawa. Ini kan kalau real kehidupan, ya enggak boleh dong anak-anak begitu."

"Adegan di sinetron lebih banyak drama. Ini kalau dipertontonkan terus-menerus kepada si anak, lama kelamaan akan menjadi bagian cara berpikir anak itu," tandas Astrid. "Kartun, sinetron, dan segala jenis tontonan yang bahkan tidak hanya di televisi sekarang, di YouTube juga banyak, nah itu kalau durasi nontonnya lama atau rutin, tetap saja buruk ke anaknya."

(wk/lail)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru