Hanum Rais Angkat Bicara Pasca Dipolisikan Gegara Nyinyir Kasus Wiranto
Instagram/hanumrais
Nasional

Hanum Rais dipolisikan oleh Relawan Jam'iyah Jokowi-Ma'ruf usai menuduh penyerangan terhadap Menko Polhukam Wiranto sebagai rekayasa belaka. Tuduhan ini ia sampaikan lewat cuitan pada Kamis (10/10).

WowKeren - Anggota DPRD DI Yogyakarta, Hanum Salsabiela Rais, diketahui harus berurusan dengan pihak kepolisian usai dilaporkan oleh Relawan Jam'iyah Joko Widodo dan KH Ma'ruf Amin. Mereka melaporkan Hanum karena menuduh penyerangan terhadap Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto sebagai tindakan rekayasa belaka.

Usai dipolisikan, sosok Hanum bak ditelan bumi. Ia sama sekali tak memberikan keterangan kepada awak media, bahkan mengunci akun Twitter-nya.

Namun tampaknya masa persembunyian Hanum sudah berakhir. Puteri politikus veteran Amien Rais itu akhirnya bersedia angkat bicara ketika ditemui awak media pada Rabu (16/10) kemarin.

Tetapi rupanya Hanum masih enggan menanggapi perihal pelaporannya ke kepolisian. Politikus yang juga berprofesi sebagai penulis itu hanya mengaku menghargai pihak pelapor. Ia pun berdalih sedang menjadi anggota dewan ketika ditemui, sehingga hanya bisa menjawab pertanyaan seputar isu kedewanan.

"Sudah diproses dan saya menghargai yang melaporkan," katanya di Kantor DPRD DIY, Jalan Malioboro, Yogyakarta. "Saya juga ingin Anda juga menghargai bahwa saya sekarang harus, karena berada di Dewan, ya saya harus berbicara mengenai isu-isu kedewanan."


Upaya "pengorekan" informasi dari Hanum pun tak berhenti. Awak media terus mencoba mengonfirmasi apakah cuitan kontroversialnya ditujukan untuk kasus penusukan Wiranto atau tidak.

Namun Hanum kembali "memasang benteng" dan tak memberikan jawaban. "Saya pokoknya menganggap pertanyaan-pertanyaan Anda itu mau menjebak," selorohnya sembari tertawa.

"Saya sekarang berdiri di depan gedung DPRD (DIY) ya. Saya menghargai ini adalah rumah rakyat, rumah kedewanan, ya isu-isu kedewanan yang harus saya jawab," imbuhnya, seperti dilansir dari Detik News. "Jadi tidak etis sekiranya saya menjawab hal tersebut di DPRD."

Ia pun "membelokkan" pembicaraan ke masalah pelantikan Presiden dan Wakil Presiden terpilih periode 2019-2024. Menurutnya, menjelang pelantikan seperti ini, sebaiknya isu-isu liar tak lagi dibiarkan berkembang di Indonesia.

"Sudah mau pelantikan Presiden, ayo kita jaga dulu, cooling down, stay away from negative issue," tuturnya. "Jadi kita nanti setelah itu biar bisa lebih move on, dan kita move on dengan isu-isu kerakyatan, kekeringan lah di mana-mana."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terbaru