Banyak yang menduga dan mengatakan bahwa program acara ‘Buser’ di SCTV settingan setelah tayangan pembuatan saos dari tomat busuk viral di berbagai media sosial.
- Lailatul Maghfiroh
- Rabu, 23 Oktober 2019 - 10:31 WIB
WowKeren - Sebelumnya program acara “Buser” tayang perdana di SCTV sejak tahun 2002 dan merupakan sebuah acara berita mengenai tindak kejahatan yang terjadi di tengah-tengah masyarakat. Dan pada saat itu acara ini disiarkan oleh SCTV setiap pukul 11.00-12.00 WIB.
Namun kemudian program ini sempat mendapatkan teguran oleh Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) pada 28 November 2012. Pasalnya, “Buser” melakukan penayangan adegan jenazah korban yang tidak disamarkan.
Program tersebut juga sempat ditiadakan hingga akhirnya kini kembali tayang di SCTV menempati slot di pukul 01.30-02.00 WIB dini hari. Lantas baru-baru ini program tersebut tampak semakin dikenal oleh masyarakat setelah tayangan pembuatan saos dari tomat busuk viral di media sosial.
Tayangan tersebut hadir di layar kaca pada awal Oktober dan menjadi ramai diperbincangkan oleh banyak orang. Bagaimana tidak, video investigasi dari tim “Buser” memperlihatkan secara langsung bagaimana proses pembuatan saos yang berbahan dasar dari Tomat busuk.
Bukan hanya itu, dalam penayangannya, pembuatan saos tersebut juga melalui proses injakan kaki dari si produsen. Buser menghadirkan tayangan tersebut dengan judul “Saos Tomat Busuk Rasa Kaki”.
Bukan hanya di layar kaca, tayangan tersebut lantas dibagikan ulang oleh SCTV di kanal YouTube. Hingga akhirnya netter pun beramai-ramai memberikan tanggapan mereka di kolom komentar.
Rupanya, banyak dari netter yang beranggapan bahwa tayangan tersebut tidak terjadi di kehidupan nyata. Sehingga mereka beranggapan bahwa penayangan pada program acara ini hanyalah settingan belaka.
“Ini yg dinamakan making some controversy for viewers...gw lihatnya janggal..biasanya pelaku yg gak jujur mana mau terbuka kaya gini soalnya itu mata pencahariannya mereka..logikanya juga klo buatnya cuma dikit bisa ditumbuk atau bejek tangan, ngapa juga pake kaki,” komentar akun @bayxxx. “Media settingan demi kepentingan kapitalis dan kaum sipit,” sahut akun @nothxxx.
(wk/lail)
