Ma'ruf Amin Sebut Jokowi Tak Puas Soal Susunan Kabinet
Twitter/KSPgoid
Nasional

Wapres Ma'ruf Amin juga sempat berkelakar dan menyebut bahwa pihak yang tak terpilih masuk ke jajaran Kabinet Indonesia Maju berarti belum memiliki 'garis tangan' untuk menjadi pembantu Presiden.

WowKeren - Presiden Joko Widodo telah melantik jajaran Menteri di Kabinet Indonesia Maju pada Rabu (23/10) pekan lalu. Meski demikian, susunan kabinet periode 2019-2024 tersebut rupanya membuat sejumlah pihak merasa kecewa.

Kekecewaan yang dirasakan oleh sejumlah pihak ini lantas juga diakui oleh Wakil Presiden Ma'ruf Amin. Bahkan, tutur Ma'ruf, Jokowi sendiri merasa tidak puas dengan susunan kabinet ini.

"Pak Jokowi juga tidak puas, saya juga tidak puas, NU (Nahdlatul Ulama) tidak puas, Muhammadiyah tidak puas," jelas Ma'ruf di kantor Wapres dilansir Antara pada Sabtu (2/11). "Karena memang belum semua bisa terakomodasi karena memang tempatnya tidak banyak."

Oleh sebab itu, Ma'ruf meminta agar seluruh pihak maklum apabila ada yang tidak puas atas penyusunan Kabinet Indonesia Maju. Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non-aktif tersebut juga menyebut bahwa tidak mungkin semua pihak dapat tertampung.


"Jadi ketidakpuasan pasti ada. Karena itu, saya kira bisa dimaklumi. Ya, itu kan biasa, memang itu bagian, ketidakpuasan, saya juga bilang yang tidak puas itu memang banyak," jelas Ma'ruf. "Karena tempatnya memang tidak banyak, itu pun sudah ada wakil menteri. Jadi sudah ada saluran, tapi juga yang tidak tertampung kan masih banyak."

Selain itu, Ma'ruf juga sempat berkelakar dan menyebut bahwa posisi Menteri serta Wakil Menteri telah menjadi takdir bagi tokoh terpilih. Oleh sebab itu, pihak yang tidak terpilih masuk ke kabinet disebutnya belum memiliki "garis tangan" untuk menjadi pembantu Presiden.

"Saya bilang, yang tertampung itu yang ada garis tangannya," seloroh Ma'ruf. "Jadi yang tidak ada garis tangannya tidak masuk atau mungkin ada garis tangannya tapi hilang (karena) sering nyuci."

Sebelumnya, Ma'ruf telah menyatakan kesediaannya untuk mengungkap proses di balik layar pemilihan para pembantu Presiden. Menurut sang kiai, ia dan Jokowi bekerja sama dalam memilih anggota kabinet. Supaya lebih tepat sasaran, Ma'ruf mengaku dirinya dan Jokowi membagi dalam kriteria-kriteria tertentu.

"Kami bicarakan kriteria menteri seperti apa, yaitu menteri yang terdiri dari parpol dan profesional," ujar Ma'ruf dalam program wawancara bertajuk "Direct Message", Selasa (29/10). "Kemudian yang mencerminkan kedaerahan, kemudian laki-laki dan perempuan, yang tua dan yang muda."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait