Reaksi 'Santuy' Sri Sultan Hamengku Buwono X Soal Meja HB VIII yang Dirusak Turis
Nasional

Seorang turis asal Bandung, Jawa Barat, nekat selfie di atas podium Museum Kursi Keraton Yogyakarta hingga kaki meja marmer peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII patah.

WowKeren - Benda peninggalan di Museum Kursi Hamengkubuwono VIIII, Keraton Yogyakarta, mengalami kerusakan akibat ulah turis yang asyik selfie. Ulah turis tersebut mengakibatkan kaki meja marmer peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII patah serta melubangi podium yang digunakan untuk menaruh meja kursi.

Menanggapi hal ini, Sri Sultan Hamengkubuwono X memberikan respons bijak nan santai. "Kecil (kerusakannya), enggak apa-apa kita perbaiki aja," tutur Sultan di Kompleks Kepatihan Pemda DIY pada Selasa (17/12).

Menurut Sultan, proses perbaikan kaki meja marmer tersebut masih berlangsung. "Baru berproses perbaikannya," ujar Sultan.

Insiden tersebut diketahui terjadi pada Senin (16/12) sekitar pukul 12.00 WIB. Menurut salah seorang Abdi Dalem Keraton Yogyakarta yang bernama Mas Bekel Purakso Wiarjo, turis tersebut adalah ibu-ibu yang berasal dari Bandung, Jawa Barat.

Purakso sendiri merupakan Abdi Dalem pertama yang mengetahui insiden tersebut. Kala itu, Purakso tengah berjaga di Museum Batik yang ada di sebelah Museum Kursi itu.


"Jam 12-an kurang lebih. Saya jaga di museum sebelahnya, Museum Batik di situ terdengar ada semacam benturan gitu," terang Purakso. "Dan ternyata ada pengunjung dari Bandung masuk situ (naik) langsung selfie tanpa sepengetahuan penjaga. Meja kakinya patah, alas untuk kursi HB VIII njlemblong (amblas berlubang) podiumnya."

Purakso yang kala itu langsung mengecek Museum Kursi pun mendapati turis tersebut turut terjatuh. Ketika ditanyai, ibu-ibu tersebut mengaku telah mendapat izin dari seseorang untuk naik ke atas podium. Padahal sudah ada larangan tertulis untuk turis naik ke atas podium.

"Namanya kurang tahu, tapi dia dari Bandung," ungkap Purakso. "Dia saat itu sendirian, tapi kemungkinan rombongan."

Untungnya, meja yang berbahan marmer tersebut tidak pecah karena jatuh di atas kursi. Apabila meja tersebut langsung jatuh ke lantai keramik, maka dapat dipastikan meja kuno tersebut akan pecah.

Meja peninggalan Sri Sultan Hamengku Buwono VIII tersebut untuk sementara diperbaiki di bengkel. Turis yang bersangkutan pun telah meminta maaf atas insiden ini dan mengaku akan mengganti biaya perbaikan.

"Yang rusak meja. Penopang meja ada tiga, satu yang patah. Marmer jatuh ke kursi," pungkas Purakso. "Kalau ke keramik pasti sudah hancur."

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait