Kisruh Helmy Yahya Dengan Dewas TVRI, Ma'ruf Amin Beri Perintah Tegas
TV

Wakil Presiden Republik Indonesia Ma'ruf Amin telah memberikan perintah tegas terkait kontroversi pencopotan Helmy Yahya dari jabatan direktur utama TVRI.

WowKeren - Helmy Yahya telah resmi dicopot dari jabatannya sebagai Direktur Utama TVRI periode 2017-2020. Aksi pemecatan Dewan Pengawas (Dewas) TVRI kepada Helmy telah menciptakan berbagai reaksi kemarahan dari publik. Bahkan, sempat terjadi kisruh di tubuh TVRI pada Kamis (16/1) lalu dimana para pegawai langsung menyegel kantor Dewan Pengawas (Dewas) TVRI.

Akibat kisruh antara Helmy dan TVRI, Wakil Presiden Republik Indonesia (Wapres RI) Ma'ruf Amim langsung memberikan reaksinya. Ia kemudian meminta Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate agar segera turun tangan menyelesaikan konflik internal antara pihak direksi dan Dewas TVRI.

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Pusat ini berharap agar permasalah tersebut dapat segera diselesaikan dalam waktu dekat ini. "Kita sudah menyerahkan ditangani sementara ini masih Menteri Kominfo untuk diselesaikan," kata Ma'ruf di Istana Wakil Presiden, Jakarta pada Rabu (29/1).


Selain itu, Ma'ruf juga meminta agar Johnny dapat mengidentifikasi akar permasalahan utama dalam kisruh tersebut sehingga dapat ditemukan solusi terbaik. Menurutnya, ada dua kemungkinan konflik di TVRI terjadi.

Kedua konflik tersebut adalah adanya masalah regulasi atau adanya masalah personal antara pihak direksi dengan Dewas TVRI sehingga menyebabkan konflik yang terus berlarut-larut. "Apa semata-mata karena person sikap masing-masing orang atau ada aturan yg memang memberikan peluang, itu akan kita lihat lebih jauh," ujar Ma'ruf.

Sementara itu, Helmy yang merasa dirinya dipecat secara semena-mena tanpa alasan jelas berencana untuk melakukan pembelaan. Salah satu pembelaan yang akan dilakukannya adalah dengan menempuh jalur hukum demi memulihkan nama baiknya.

"Saya akan melakukan pembelaan. Mungkin besok atau lusa saya akan melakukan gugatan melalui pengadilan, mungkin PTUN. Saya membela nama baik saya," tegas Raja Kuis Indonesia ini. "Saya adalah seorang profesional. Saya sekarang adalah sekarang ketua ikatan alumni STAN. Saya tidak boleh cacat. Saya bela sampai kapanpun."

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait