Wabah Corona Mengganas, Pakar Kesehatan Minta Publik Tinggalkan Lensa Kontak
SerbaSerbi

Sebelumnya pakar kesehatan menyebut virus Corona bisa menjangkiti individu lewat mata. Oleh karenanya sejumlah pakar meminta publik meninggalkan penggunaan lensa kontak, berikut penjelasannya.

WowKeren - Wabah virus Corona sedang menjadi bahasan panas di berbagai penjuru dunia. Pasalnya virus yang menginfeksi saluran pernapasan ini sudah menjangkiti ratusan ribu individu dari berbagai penjuru dunia, tak peduli jenis kelamin, usia, maupun status sosial.

Berbagai upaya pencegahan penularan pun disampaikan ke publik. Salah satu yang terbaru adalah pakar kesehatan asal Amerika Serikat yang meminta publik untuk tak lagi menggunakan lensa kontak.

Mengapa lensa kontak? Juru Bicara Akademi Ophthalmology Amerika, Dr Thomas Steinemann, menyebut penggunaan lensa kontak mengharuskan penggunanya aktif meyentuh daerah wajah terutama mata.

"Anda menyentuh mata lalu bagian tubuh yang lain," ujar Steinemann yang juga merupakan ahli kesehatan mata di MetroHealth Medical Center di Cleveland, Ohio. "Beberapa orang tidak higienis dan mungkin lupa tidak mencuci tangan terlebih dahulu sebelum menyentuh mata."

Seperti diketahui, virus Corona dilaporkan bisa menginfeksi tubuh seseorang bila masuk lewat mata, telinga, hidung, dan mulut. Sebab organ-organ tersebut memiliki saluran yang terhubung dengan saluran pernapasan.

Dengan demikian, Steinemann lebih menyarankan agar publik meninggalkan lensa kontak dan aktif memakai kacamata saja. "Ini hanya bentuk pencegahan," tegasnya, dilansir dari CNN.


Lebih lanjut, Steinemann lantas mengaitkan anjurannya ini dengan rumor soal "hubungan erat" antara mata merah dengan pasien positif COVID-19. Mata merah, atau dikenal juga sebagai infeksi pada konjungtiva atau konjungtivitis, rupanya turut dialami oleh sekitar 1-3 persen pasien positif COVID-19 di Tiongkok dan berbagai penjuru dunia.

"Konjungtiva merupakan membran berlendir (di mata)," terang Steinemann. "(Membran semacam ini) ada di dalam mulut Anda, di hidung dan rongga hidung serta tenggorokan."

"Itu merupakan selaput yang lembab, bergizi tinggi, dan 'menyenangkan' untuk virus," imbuhnya. "Oleh karenanya banyak mikroorganisme yang senang hati menempel di konjungtiva Anda, atau dalam hal ini menempel di lensa kontak Anda yang juga menempel di konjungtiva."

Bahkan potensi penularan virus lewat selaput mata ini membuat para ahli kesehatan mata tak boleh lagi melakukan prosedur kecuali dalam kondisi sangat darurat. "Setiap kami bertanggung jawab untuk tidak menjadi penyebar penyakit," tuturnya.

Kendati demikian, Steinemann tetap mengembalikan keputusan penggunaan lensa kontak kepada pengguna. Apabila dirasa bisa menjaga kebersihan diri, maka silakan saja tetap menggunakan pengganti kacamata tersebut. Toh, imbuh Steinemann, mata merah atau konjungtivitis tak melulu berarti terinfeksi COVID-19.

"Selalu cuci tangan Anda, rajin gunakan hand sanitizer. Jangan sentuh wajah Anda, jangan kucek mata Anda," pungkas Steinemann. "Dan jangan lupa disinfektan lensa kontak Anda."

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel