Berakhir Hari Ini, Akankah PSBB Surabaya Raya Jilid II Diperpanjang?
Nasional

PSBB Surabaya Raya Jilid II akan berakhir hari ini, Senin (25/5). Sekdaprov Jatim, Heru Tjahjono, pun buka-bukaan soal potensi perpanjangan PSBB Surabaya Raya, seperti berikut.

WowKeren - Pembatasan sosial berskala besar (PSBB) menjadi jalan keluar yang dipilih pemerintah untuk mengatasi wabah virus Corona. Harapannya laju penularan penyakit bisa ditekan tetapi tak serta-merta menghentikan aktivitas perekonomian masyarakat.

Surabaya Raya menjadi salah satu kawasan yang telah mendapat restu untuk menerapkan PSBB. Bahkan kini PSBB di Surabaya Raya, yang meliputi Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik, sudah mendekati "garis finish" alias berakhir pada hari ini, Senin (25/5).

Lantas akankah PSBB Surabaya Raya dilanjutkan ke jilid III? Menanggapi pertanyaan itu, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Timur, Heru Tjahjono menegaskan pihaknya belum mengeluarkan keputusan resmi soal perpanjangan PSBB.

Saat ini, jelas Heru, pihaknya masih mengevaluasi PSBB di tiga daerah tersebut. Selain itu pemerintah juga melakukan inventarisasi kesiapan rumah sakit dan tenaga kesehatan demi mengantisipasi lonjakan pertumbuhan kasus baru.


"Belum, belum ada," tutur Heru, seperti dilansir dari pernyataan resminya kepada Radio Suara Surabaya, Senin (25/5). "Kami masih menginventarisasi hal-hal terkait pelaksanaan PSBB ini agar komprehensif dan dapat informasi secara riil. Termasuk mengecek ke rumah sakit rumah sakit rujukan jika ada lonjakan pasien yang harus ditampung."

Di sisi lain, ia juga menegaskan bahwa Pemprov Jatim hanya berperan sebagai mediator antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah masing-masing. Sebab penetapan PSBB merupakan wewenang dari pemkot/pemkab masing-masing, kecuali memang diajukan dalam skala provinsi.

"Ini sudah ditunggu ibu Gubernur dan hal-hal apa yang harus dilakukan, kita analisis karena bagaimanapun keputusan PSBB ini domainnya Kota/Kabupaten. Meski sebagai mediator dan kembali ke Pamkab/Pemkot, tetap itu sinergi yang harus dilakukan," terang Heru.

Heru juga mengimbau agar masyarakat terlibat aktif dalam upaya pencegahan penularan COVID-19. Salah satunya dengan tetap mematuhi protokol kesehatan dan aturan physical distancing yang berlaku selama masih ada pertumbuhan kasus COVID-19 terutama di Jatim.

Selain itu, saat ini Pemprov Jatim juga tengah berkoordinasi lebih lanjut soal gaya hidup "new normal" yang tengah gencar digaungkan pemerintah. "Pada isu-isu New Normal juga perlu disampaikan, kita harus evaluasi itu semua. Protokol kesehatan dan lain-lain juga harus kita desain," pungkas Heru.

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel