Selebriti

Tamara Bleszynski ikut memberikan komentar mengenai masalah pemblokiran akses internet di Papua. Tamara Bleszynki juga terlihat ikut memprotes keputusan pemerintah tersebut.

• Amelia Nur Fatimah
• Kamis, 04 Juni 2020 - 15:31 WIB

WowKeren - Baru-baru ini, Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Jakarta menyatakan Presiden Joko Widodo dan Kemenkominfo terbukti bersalah atas pemblokiran atau pelambatan koneksi internet di Papua pada pertengahan 2019. Peristiwa pemblokiran tersebut telah mendapat kritik keras dari masyarakat. Salah satunya, artis cantik, Tamara Bleszynski.

Hal itu diungkap Tamara lewat salah satu postingan terbaru di akun sosial media miliknya. Dalam postingan tersebut, Ibu kandung Teuku Rassya itu juga turut mengunggah sebuah foto dirinya bersama para siswa dan siswi asal Papua di depan sekolah.

Tamara pun meminta pemerintah untuk tidak lagi memutus akses internet di Papua. Apalagi dalan situasi pandei saat ini, sistem pembelajaran dilakukan secara online. "Kalau memang harus belajar Online, jangan lagi putuskan akses utk Online," tulis Tamara pada Rabu (3/6). "TBlz #ilovepapua."

Melihat postingan tersebut, banyak netizen yang ikut memberikan dukungan terhadap saudara-saudara di Papua. Mereka juga ikut menyayangkan kebijakan pemerintah untuk memblokir atau memperlambat akses internet di wilayah Papua. Para netizen pun mulai memenuhi kolom komentar dengan kalimat penyemangat untuk Papua dan pujian kepada kepedulian Tamara.

"Makasih mama rasya udh jadi contoh yg baik untuk kta smua," tulis @egusxxxx. "Mutiara dari timur Indonesia yang akan membawa bangsa ini maju. Semangat terus untuk belajar.supaya kalian semua bisa membuktikan kepada dunia kalo orang kulit hitam bisa sukses #papua #blackouttuesday #blackandwhite," imbuh @daenxxxx. "Semangat saudaraku dan terus berjuang mari bersama membangun bangsa," sambung @krixxxx. "Udah cantik memiliki jiwa kepedulian sosial yg tinggi lg , sehat dan sukses slalu mba Tamara," pungkas @rickxxxx.

Diketahui bahwa pemerintah memblokir atau memperlambat koneksi internet di wilayah Papua pada tahun 2019 lalu. Hal itu dilakukan setelah terjadi kerusuhan aksi unjuk rasa di beberapa wilayah Papua terkait isu rasialisme.