Selebriti

Fiersa Besari sempat mengunggah postingan penuh makna tentang perayaan ulang tahun nikah pertama dengan sang istri Aqia. Beda dengan Rey dan Dinda, Fiersa serta Aqia justru kompak membina rumah tangga tanpa harus selalu pamer kemesraan.

• Ria Susilo Wardhani
• Rabu, 15 Juli 2020 - 16:36 WIB

WowKeren - Rey Mbayang dan Dinda Hauw masih disindir karena kerap mengumbar kemesraan. Pasangan yang menikah 10 Juli lalu itu agaknya bangga karena berkomitmen di usia muda.

"Saya rasa manusia kalau lagi berbahagia pasti mau share itu ya selama itu bukan aib," tegas Rey. "Padahal kami tujuannya bukan buat umbar yaa, kembali lagi aja ke masing-masing orang sih ya. Kalau hatinya baik nanggepinnya wah enak yaa nikahnya taaruf, tapi kalau hatinya gak baik yaa pasti bilang wah ini mah riya nih segala macam."

Tak dipungkiri, banyak pihak diduga mulai gerah dengan postingan Rey dan Dinda. Disaat keduanya disorot, artis berbakat Fiersa Besari ternyata punya konsep berbeda soal pernikahan.

Fiersa sempat mengunggah kutipan bijak tentang peran seorang suami. Ketimbang mengumbar kemesraan, ia justru ingin menjadi suami yang memiliki mental dan fisik yang kuat.

"‪Jadi suami—dan semoga calon ayah—enggak cuma butuh kata-kata romantis atau postingan uwu-uwu. Tapi juga perlu mental dan fisik yang kuat. Karena pernikahan adalah petualangan susah-senang bareng, aku bahagia menjalaninya bareng kamu Selamat setahunan, Mbak Aqia," kata Fiersa sambil pamer foto mencium sang istri. ‬

Fiersa juga membahas soal kemampuannya memasak mie. "Mbak Aqia bisa masak mie ya. Nanya sekali lagi, w kutuk u jadi helm power ranger," canda Fiersa.

Sejumlah netizen langsung menggoda Fiersa. Mereka membahas komentar Fiersa dan menyebut kalau momen pernikahan dengan Aqia justru lebih romantis.

"Nggak pernah pamer justru lebih uwu mas," kata netter. "Si masnya ngegas hahaha," kata yang lainnya.

Fiersa dan Aqia Nurfadla menikah di Bandung pada 14 Juli 2019. Selama ini, Fiersa banyak membahas soal hal-hal positif terkait pernikahan.

"Menikah adalah soal ketepatan dan ketetapan. Bukan soal kecepatan atau ketelatan," seru Fiersa. "Kita selalu merasa menikah itu mudah. Padahal tidak. Menikah adalah proses belajar berbagi hingga akhir hayat."