Mengejutkan, Hoaks Virus Corona Sebabkan 800 Orang Meninggal
SerbaSerbi

Peneliti telah mendapatkan temuan mengejutkan seputar virus corona. Hoaks atau informasi tidak benar tentang COVID-19 dilaporkan telah membunuh hingga 800 orang. Kok bisa?

WowKeren - Penelitian terbaru mengungkapkan bagaimana hoaks atau informasi salah seputar virus corona telah membunuh ratusan orang di seluruh dunia. Informasi salah yang dimulai sejak 3 bulan pertama tahun ini atau setelah COVID-19 merebak dari Wuhan, Tiongkok telah menyebabkan 800 orang meninggal dunia.

Dilansir dari BBC, penelitian ini telah diterbitkan dalam American Journal of Tropical Medicine and Hygiene. Selain korban meninggal, misinformasi terkait pandemi virus corona yang beredar di media sosial juga telah menyebabkan sekitar 5.800 orang dirawat di rumah sakit.

Salah satu informasi salah mengenai virus corona adalah terkait pernyataan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump yang menyarankan warganya untuk melakukan injeksi disinfektan ke tubuh. Pernyataan salah tersebut rupanya diikuti oleh sejumlah orang di dunia.

Akibatnya, banyak yang meninggal karena mengonsumsi metanol atau produk pembersih berbahan alkohol. Mereka meninggal karena salah menerima informasi dan percaya jika produk-produk tersebut dapat membunuh virus corona.


Peneliti menyebut tindakan-tindakan tersebut memiliki implikasi yang berpotensi serius pada kesehatan pengonsumsi. Sebelumnya, para peneliti bahkan telah mengingatkan negara-negara di dunia untuk berperan penuh dalam melawan infodemik atau hoaks seputar virus corona di tengah krisis ini.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bahkan telah menyatakan bahaya infodemik virus corona seputar teori konspirasi, rumor, dan stigma budaya yang memiliki kontribusi memicu kematian ataupun cedera pada masyarakat. Sayang, respons sejumlah negara dinilai cukup lambat sehingga tidak mampu membendung banyaknya informasi salah seputar COVID-19.

Serangan massa di India dan keracunan massal di Iran menjadi contoh bagaimana hoaks virus corona telah menimbulkan berbagai kekacauan yang mengancam nyawa. Investigasi dari BBC bahkan mengatakan jika banyak penyerangan, pembakaran, dan kematian selama pandemi terjadi akibat misinformasi COVD-19.

Dilaporkan adanya ahli telekomunikasi yang diancam dan diserang hingga terjadinya pembakaran tiang telepon di Inggris. Bahkan, kini mulai muncul informasi menyesatkan seputar vaksin virus corona, salah satunya adalah banyak pihak meyakini jika vaksin buatan Bill Gates mengandung microchip pada manusia.

Peneliti mengungkapkan situasi tersebut sangat membahayakan karena akan membuat orang yang percaya menjadi tidak ingin menerima vaksin. Jika hal itu sampai terjadi, maka orang-orang tersebut justru terancam nyawanya karena tidak akan kebal melawan virus corona.

(wk/lian)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru