Melanie Subono Sindir Menohok Puan Maharani Soal Matikan Mikrofon, Ungkit Sosok Soekarno
Instagram/melaniesubono/puanmaharan
Selebriti

Aksi Puan Maharani yang diduga mematikan mikrofon seorang anggota DPR saat rapat pembahasan RUU Cipta Kerja memicu kemarahan publik, termasuk Melanie Subono.

WowKeren - Melanie Subono turut buka suara mengenai RUU Omnibus Law Cipta Kerja yang telah disahkan oleh DPR. Penyanyi berusia 43 tahun tersebut mengkritik RUU Cipta Kerja karena banyak merugikan rakyat kecil.

Kali ini, Melanie juga menyoroti tentang aksi kontroversial Ketua DPR RI, Puan Maharani. Seperti diketahui, anak Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri tersebut diduga mematikan mikrofon, kala salah satu anggota DPR menyampaikan pendapatnya untuk menolak pengesahan RUU Cipta Kerja.

Menanggapi hal tersebut, Melanie menyindir aksi Puan mematikan mikrofon hanya diketahui oleh dirinya sendiri dan Tuhan. Cucu Presiden ke-3 RI BJ Habibie tersebut juga memaafkan Puan jika memang tak sengaja mematikan mikrofon.

"Yang tahu hanya Puan dan Tuhan. Cocok tuh ritmenya. Puan dan Tuhan," ungkap Melanie dilansir Suara.com pada Kamis (8/10). "Kalau misalkan itu tidak benar mematikan mikrofon ya udah berarti kita salah. Kalau enggak sengaja, ya sudah dimaafkan."


Kendati begitu, Melanie mengungkapkan rasa miris melihat sikap Puan, mengingat ia adalah cucu Proklamator sekaligus Presiden pertama RI, Ir Soekarno. Menurut Melanie, Soekarno akan merasa prihatin melihat ulah cucunya kepada bangsa.

"Kalau gue kasihan sama nama besar kakeknya. Apa rasanya itu melihat (sikap Puan), ih enggak tahu gue ngeri, ya gini lah setiap tindakan kita menunjukkan kita ini orang seperti apa. Sesederhana itu aja sih," tutur Melanie. "Sakit hati, kayak dikhianatin habis-habisan. Maaf gue lagi enggak punya kata kata positif pagi ini."

Lebih lanjut, Melanie menceritakan bahwa ia menangis saat RUU Cipta Kerja yang menyengsarakan rakyat disahkan. Putri promotor Adrie Subono tersebut juga menilai para pejabat hanya membutuhkan suara rakyat saat Pemilu saja.

"Semalam gue nangis sampai ketiduran habis disahkannya aturan penebalan kantong sepihak itu, mendadak lelah banget. Gue merasa enggak ada guna lagi jadi rakyat," tandas Melanie. "Kecuali buat suara kalau pemilu dan pajak gue buat bantu bayar utang, selain itu apalagi? Selamat tinggal utang, selamat tinggal pesangon dan kontrak. Selamat tinggal masyarakat adat dan banyak lagi."

(wk/evaa)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru