Ardhito Pramono jatuh terpeleset hingga sempat terkapar sejenak di atas panggung Prambanan Jazz 2020. Insiden yang dialami Ardhito itu dikarenakan hujan yang cukup deras di Candi Prambanan.
- Ria Susilo Wardhani
- Senin, 02 November 2020 - 10:20 WIB
WowKeren - Penyanyi muda Ardhito Pramono menjadi salah satu bintang di acara Prambanan Jazz Virtual Festival 2020. Dalam acara yang digelar di Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu, 1 November, Ardhito tampil setelah Andmesh Kamaleng dan Sinten Remen featuring Endah Laras.
Ia menyanyikan lagu "Trash Talkin" dan "Say Hello". Namun disela-sela membawakan lagu "Say Hello", Ardhito malah mengalami insiden.
Sempat berniat memukul simbal drum, bintang film "Story of Kale" ini malah jatuh terpeleset akibat panggung yang licin karena hujan. Ia sempat terkapar sejenak dan masih sempat menyanyi sambil berbaring. Dhito kemudian bangkit berdiri dan menyelesaikan penampilannya.
Akun Twitter irwanbajang sempat mengunggah detik-detik ketika Ardhito terpeleset hingga terbaring di atas panggung. "Momen ketika Ardhito Pramono terpelesat di Prambanan Jazz. Duh, Mas. Tapi tetep lanjut nyanyi," kata irwanbajang.
Netter lainnya juga bersimpati dan berharap kondisi Dhito baik-baik saja usai insiden tersebut. Sementara itu, Dhito rupanya tak bisa melanjutkan lagi penampilannya usai terpeleset. Selain karena kondisinya, derasnya hujan di area Prambanan juga tak memungkinkan buat Dhito untuk meneruskan aksi panggungnya.
Lewat video, Dhito muncul dan mengisyaratkan kalau dirinya baik-baik saja. Ia sempat meminta maaf karena tak bisa melanjutkan aksinya. Ia berharap fans maklum mengingat alat-alat musik yang dipakainya beresiko jika terus terkena air hujan.
"Saya minta maaf tidak bisa melanjutkan bernyanyi. Saya sudah minta kepada semesta, tetapi tetap tidak bisa melanjutkan, karena hujan tetap turun," katanya. "Kalau alat kita tahan air, kita juga pasti akan tetap manggung."
Namun Dhito menjanjikan akan berjumpa dengan fansnya, Superstar, di konser berikutnya. Ia akan menggelar konser intimate sekitar bulan Desember.
"Kita akan berjumpa lagi di bulan Desember," kata Dhito. "Alangkah indahnya sebuah perpisahan kalau misalkan kita tahu akan bertemu lagi. Terima kasih banyak."
(wk/riaw)
