Meghan Markle Dituduh Lakukan Penindasan, Istana Bakal Lakukan Investigasi Untuk Periksa Kebenaran
Reuters/Toby Melville
Selebriti

Dilaporkan bahwa salah satu mantan pembantu utama Meghan dan Harry pada tahun 2018 membuat keluhan tentang intimidasi oleh bangsawan itu. Mereka mengklaim bahwa Meghan mengusir dua asisten pribadi dari rumah tangga kerajaan.

WowKeren - Istana Buckingham meluncurkan penyelidikan atas keluhan penindasan yang dibuat terhadap Meghan Markle oleh dia dan mantan staf kerajaan Pangeran Harry. Duchess dan Duke of Sussex itu belum mengomentari penyelidikan tersebut tetapi baru-baru ini membantah klaim tersebut.

Berita itu muncul beberapa hari sebelum CBS akan menayangkan wawancara khusus bersama Oprah Winfrey yang dilakukan bersama Meghan dan Harry. Hal ini menandai wawancara bersama pertama mereka sejak keluar dari kerajaan, yang baru-baru ini dibuat permanen. Mereka diharapkan membahas mengapa mereka meninggalkan peran kerajaan mereka.

Pada hari Selasa (2/3), surat kabar Inggris The Times melaporkan bahwa salah satu mantan pembantu utama Meghan dan Harry pada tahun 2018 membuat keluhan tentang intimidasi oleh bangsawan itu. Mereka mengklaim bahwa Meghan diduga mengusir dua asisten pribadi dari rumah tangga kerajaan dan merusak kepercayaan dari anggota staf ketiga.


Insiden tersebut diduga terjadi pada tahun-tahun sebelum pengumuman pasangan itu pada tahun 2020 tentang keputusan mereka untuk mundur dari tugas kerajaan mereka. "Kami jelas sangat prihatin dengan tuduhan di The Times menyusul klaim yang dibuat oleh mantan staf The Duke dan Duchess of Sussex," kata Istana Buckingham dalam sebuah pernyataan pada Rabu, (3/3).

"Oleh karena itu, tim SDM kami akan melihat keadaan yang diuraikan dalam artikel. Anggota staf yang terlibat pada saat itu, termasuk mereka yang telah meninggalkan Rumah Tangga, akan diundang untuk berpartisipasi untuk melihat apakah pelajaran dapat diambil. Keluarga Kerajaan telah memiliki Kebijakan Martabat di Tempat Kerja diterapkan selama beberapa tahun dan tidak dan tidak akan mentolerir penindasan atau pelecehan di tempat kerja," ungkap pihak kerajaan.

Meghan, yang sedang hamil, dan Harry belum mengomentari pernyataan istana. Mereka mengatakan dalam pernyataan bersama pada hari Selasa, setelah laporan The Times keluar bahwa Meghan sangat sedih dan terluka atas tuduhan itu.

"The Duchess sedih dengan serangan terbaru terhadap karakternya, terutama sebagai seseorang yang telah menjadi sasaran bullying dan sangat berkomitmen untuk mendukung mereka yang pernah mengalaminya. rasa sakit dan trauma. Dia bertekad untuk melanjutkan pekerjaannya membangun welas asih di seluruh dunia dan akan terus berusaha memberikan teladan dalam melakukan apa yang benar dan melakukan apa yang baik," ungkap juru bicara Meghan.

(wk/putr)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru