Ramai Mahasiswa Kena Piriformis Syndrome Akibat Kuliah Online, Apa Itu?
Piqsels
Health

Kisah mahasiswi kedokteran gigi di salah satu universitas di Makassar, Waode Nur Anisa (20) yang menderita piriformis syndrome akibat duduk terlalu lama selama menjalankan kuliah online viral di media sosial.

WowKeren - Sebuah video yang menunjukkan seorang mahasiswi mengidap piriformis syndrome karena duduk terlalu lama selama menjalankan kuliah online menjadi viral di media sosial TikTok. Perempuan bernama lengkap Waode Nur Anisa (20) itu merupakan mahasiswi kedokteran gigi di salah satu universitas di Makassar.

Dalam video yang diunggahnya tersebut, Nur Anisa mengisahkan awal mula dirinya terkena piriformis syndrome. Bermula dari kegiatan kuliah online yang mengharuskannya duduk hingga 15 jam sehari, lama-kelamaan tulangnya bermasalah.

"Pada sekitar bulan Juni saya sudah merasakan agak sakit pada saat duduk. Pertama rasa sakitnya itu muncul di bawah lutut, lama kelamaan saya merasa sakit pada saat saya duduk di bagian bokong," kata Anisa dikutip dari Detikcom, Rabu (17/3).

Sebelum mengikuti kuliah online, Anisa mengaku tidak memiliki keluhan tersebut karena dirinya tidak banyak menhabiskan waktu dengan posisi duduk seperti sekarang. Tetapi setelah pandemi COVID-19 dan perkuliahan dialihkan secara daring, Anisa lebih banyak menghabiskan waktu dengan posisi duduk untuk melaksanakan perkuliahan dan belajar.

Rasa sakit yang tak tertahankan lagi membuatnya mendatangi dokter ortopedi dan melakukan rontgen tetapi tidak ditemukan kejelasan dari rasa sakitnya tersebut. "Diperiksa sama dokter tulang gak ada masalah sama sekali, normal pemeriksaannya, tidak ada rasa sakit, itu dokter tulang sampai bingung," ungkap Anisa.


Setelah mendapatkan pemeriksaan, akhirnya diketahui Anisa mengalami piriformis syndome yaitu, kondisi nyeri yang berkembang karena iritasi atau kompresi saraf skatik di dekat otot piriformis.

Kondisi ini, menurut dr Bobby Nelwan SpOT(K) yang merupakan dokter di RS Royal Progress Sunter Jakarta Utara, kerap terjadi pada usia muda dan wanita. Pemicunya selain duduk terlalu lama, juga bisa karena aktivitas olahraga intensitas berat.

Piriformsi syndrome terjadi akibat terjepitnya saraf yang ada di area bokong, sehingga ada kontraksi otot atau spasme yang memicu terjepitnya atau tertekan saraf sciatik. "Kumpulan gejala akibat terjepitnya saraf karena saraf yang berada di belakang cukup besar, saraf itu melewati bawahnya otot piriformis, bawahnya piriformis," jelas dr Bobby, Rabu (17/3). "Dia kalu kita duduk, spasme, dia akan terjepit dan tertekan piriformisnya itu, menekan sciatik neurve, maka dia akan terasa sakit pada daerah bokong kemudian bisa sampai di paha."

Apabila piriformis syndrome sudah akut, dan tak mendapat penanganan tepat dari ahlinya, besar risikonya mengalami kelumpuhan. dr Bobby mewanti-wanti untuk memperhatikan intensitas atau lamanya duduk hingga aktivitas berat yang melibatkan otot tungkai.

"Risikonya kalau misal dia kronik bisa terjadi kelumpuhan, bisa drop foot (bagian depan kaki sulit diangkat) karena kan saraf yang bermasalah di sini," imbuhnya. "Kalau saraf yang kena, lama kelamaan makin parah ya lumpuh, kakinya jatoh, drop foot."

(wk/nidy)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait