Habib Rizieq Baca Eksepsi, Heran Kenapa Kerumunan Jokowi Tak Ikut Ditindak
AP Photo
Nasional

Sejumlah kasus kerumunan disinggung oleh Rizieq dalam eksepsinya dan ia seolah menarik kesimpulan perkara-perkara tersebut tak dipermasalahkan lebih lanjut karena pelakunya dari lingkup pemerintah.

WowKeren - Habib Rizieq Syihab menjalani persidangan atas kasus pelanggaran protokol kesehatan secara offline pada Jumat (26/3). Pada kesempatan itu, Rizieq diwakili kuasa hukumnya membacakan eksepsi pribadi yang ditulisnya menyusul dakwaan jaksa soal pelanggaran prokes yang telah dibuatnya.

Salah satu yang disorotinya adalah kasus kerumunan yang dilakukan tokoh lain. Pasalnya kasus-kasus tersebut tidak diusut sebagaimana dirinya.

"Ada ribuan kerumunan dengan ribuan pelanggaran Protokol Kesehatan (Prokes) di Tanah Air sejak awal Pandemi hingga kini, bahkan banyak dilakukan oleh Tokoh Nasional, mulai dari Artis hingga Pejabat, tidak terkecuali Menteri dan Presiden," ujar Rizieq dalam eksepsinya di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. "Akan tetapi Kepolisian dan Kejaksaan hanya fokus dan serius pada kerumunan Maulid Nabi Muhammad SAW di Petamburan."

Agenda Maulid Nabi Muhammad SAW yang menyebabkannya ditahan di balik jeruji besi sudah mengikuti protokol kesehatan serta dijaga TNI-Polri. Satuan Tugas Penanganan COVID-19 pun hadir dan memberikan sumbangan ribuan masker.

Perihal ledakan kerumunan, disebutkan Rizieq adalah sebagai wujud kerinduan mereka yang kemudian tanpa sengaja memicu terjadinya pelanggaran prokes. Karena pelanggaran yang terjadi tanpa sempat dicegah itulah pihak panitia sudah mengaku salah, meminta maaf, sampai membayar denda Rp50 juta sebagaimana aturan yang berlaku.

Padahal di sisi lain, Rizieq melihat banyak kasus kerumunan lain yang tidak ditindak oleh aparat. Bahkan Rizieq blak-blakan menyebutnya sebagai tokoh yang dekat dengan lingkup penguasa.


"Sudah menjadi rahasia umum yang disaksikan dan diketahui semua lapisan masyarakat bahwa aneka kerumunan dan pelanggaran prokes yang dilakukan secara demonstratif oleh orang-orang dekat Jokowi dibiarkan oleh aparat bahkan dibenarkan," kata Rizieq. Salah satu yang disinggungnya adalah kerumunan kerabat Jokowi, yakni Gibran Rakabuming Raka dan Bobby Nasution terkait Pilkada 2020.

"Tidak diproses hukum oleh kepolisian maupun kejaksaan. Apa karena mereka keluarga presiden sehingga mereka kebal hukum?" tanya Rizieq.

Lalu kerumunan Wantimpres Habib Muhammad Luthfi bin Yahya di Pekalongan, pesta ulangtahun yang dihadiri Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok dan Raffi Ahmad, sampai kongres luar biasa yang digelar Partai Demokrat kubu Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko.

"Kerumunan Ahok cs ini penyelidikannya dihentikan oleh kepolisian, dan kejaksaan pun tidak peduli. Kenapa? Apa karena mereka teman presiden sehingga tidak boleh diproses hukum?" tutur Rizieq. "Ternyata lagi-lagi dibiarkan oleh kepolisian maupun kejaksaan. Apa karena gembong pelakunya orang Istana Presiden, sehingga super kebal hukum?"

Rizieq juga menyinggung kerumunan di Maumere NTT ketika Jokowi berkunjung ke sana. "Menggelar kerumunan ribuan massa tanpa prokes, bahkan lempar bingkisan yang sudah direncanakan dan disiapkan sebelumnya di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Alih-alih kerumunan Jokowi dan pelanggaran prokes ini diproses hukum oleh kepolisian dan kejaksaan, bahkan masyarakat yang melapor ditolak," ungkapnya.

"Serta tanpa punya rasa malu Mabes Polri langsung menyatakan tidak ada pelanggaran prokes," sambungya. "Kenapa? Apa karena pelakunya adalah seorang Presiden, sehingga boleh suka-suka langgar hukum secara terang-terangan yang disaksikan jutaan rakyat melalui media?"

(wk/elva)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru