2 Suntikan Vaksin COVID-19 Sinopharm Disebut Lebih Dari 70 Persen Efektif
Unsplash/Steven Cornfield
Health

Studi menunjukkan bahwa dua Vaksin COVID-19 buatan perusahaan Tiongkok Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran alias efikasi lebih dari 70 persen terhadap kasus bergejala.

WowKeren - Vaksin virus corona (COVID-19) produksi perusahaan Tiongkok, Sinopharm, digunakan dalam program Vaksinasi Gotong Royong di Indonesia. Studi menunjukkan bahwa dua Vaksin COVID-19 buatan Sinopharm memiliki tingkat kemanjuran alias efikasi lebih dari 70 persen terhadap kasus bergejala.

Hal ini terungkap dalam hasil rinci pertama dari studi tahap akhir besar yang diterbitkan ke publik. Meski demikian, masih belum jelas berapa banyak perlindungan yang dapat diberikan Vaksin Sinopharm terhadap kasus yang parah atau asimtomatik (tak bergejala).

Berdasarkan laporan Journal of American Medical Association, vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh anak perusahaan Sinopharm yang berbasis di Wuhan menghasilkan tingkat efikasi sebesar 72,8 persen setidaknya dua pekan setelah suntikan kedua. Angka tersebut lebih besar dibanding data yang sebelumnya diungkap pada Februari 2021 lalu, yakni 72,5 persen.

Kemudian, vaksin COVID-19 lain yang dikembangkan oleh lembaga terkait Sinopharm yang berbasis di Beijing menunjukkan tingkat efikasi sebesar 78,1 persen. Vaksin COVID-19 Sinopharm tersebut telah memperoleh persetujuan penggunaan darurat dari WHO bulan ini.


Hal ini didasarkan pada perhitungan lebih dari 142 kasus gejala dalam uji coba yang melibatkan lebih dari 40.000 peserta. 26 disuntik dengan vaksin COVID-19 unit Wuhan, dan 21 disuntik dengan vaksin COVID-19 unit Beijing.

"Hanya ada dua kasus COVID-19 yang parah di antara peserta, jadi kesimpulan tentang pencegahan kasus yang parah tidak dapat dibuat," demikian kutipan laporan tersebut. "Studi tersebut tidak dapat menjawab pertanyaan apakah ... vaksin mencegah infeksi tanpa gejala, yang memerlukan pengawasan studi formal secara luas melalui tes virologi dan serologi."

Adapun uji coba vaksin Sinopharm ini dilakukan di sejumlah negara, termasuk Uni Emirat Arab dan Bahrain. Peneliti menyoroti bahwa uji coba ini tidak merekrut wanita hamil dan orang di bawah 18 tahun sebagai peserta.

Datanya juga disebut tidak mencukupi untuk orang tua dan mereka yang menderita penyakit kronis. Sementara itu, para peneliti juga mengungkapkan bahwa data dari tempat uji coba lain di Mesir dan Yordania akan dimasukkan dalam analisis akhir.

(wk/Bert)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru