Febby Rastanty menuliskan permintaan maaf di InstaStory setelah sebelumnya sempat menyebut netter yang ikut tren 'Ikoy-ikoyan' memiliki mental pengemis. Meski banjir kritik, Febby tetap menegaskan satu hal ini.
- Marina Larasati
- Jumat, 06 Agustus 2021 - 03:00 WIB
WowKeren - Febby Rastanty sempat menuai kritik saat dengan tegas menolak ikut tren "ikoy-ikoyan" yang dipopulerkan oleh Arief Muhammad. Ia bahkan sampai dimarahi netter karena menyebut mereka bermental pengemis.
Terkait ucapannya beberapa hari yang lalu, pesinetron 25 tahun ini dengan tulus meminta maaf. Febby sadar jika ucapannya saat itu menyakiti hati banyak orang. Namun, ia menegaskan jika dirinya tak bermaksud seperti itu dan hanya ingin mengutarakan pendapatnya saja.
"Mungkin akhirnya banyak yang tersinggung dengan kata-kataku, aku minta maaf buat semua orang yang tersakiti ya," tulisnya, Rabu (4/8). "Aku udah berusaha bertutur kata lembut dan sopan tapi ternyata masih banyak yang harus dipelajari ya."
Febby pun berpesan kepada siapa pun untuk berani mengutarakan pendapatnya meski berbeda dari yang lain. Ia pun berharap netter juga dirinya bisa lebih menghargai perbedaan.
"Jadi aku dengan rendah hati meminta maaf kepada siapa pun dan semua orang yang terluka serta tersinggung dengan kata-kataku. Mari kita setuju untuk tidak setuju! Jangan ragu untuk berbeda," sambung Febby dalam bahasa Inggris.
Meski kurang suka dengan aksi berbagi semacam tren "ikoy-ikoyan" ini, namun Febby sekali lagi menegaskan jika dirinya tidak menyalahkan siapa pun. Menurut Febby, berbagi kepada sesama bisa dengan cara lain dantak harus ikut "ikoy-ikoyan".
"Jadi gak ada sedikit pun menyalahkan atau menghakimi orang yang melakukan," kata perempuan yang sempat dekat dengan Verrell Bramasta ini. "Tapi ya mungkin emang caranya aja berbeda."
Febby berharap di masa-masa sulit seperti ini ia juga bisa berbagi dengan caranya sendiri. "Semoga kita sehat-sehat terus ya temen-temen. Semangat," tutupnya.
Sebelumnya, Febby sempat menyebut netter yang ikut tren "ikoy-ikoyan" memiliki mental pengemis. Ia merasa netter yang masih bisa bermain sosial media dan kebanyakan anak muda, tentu harusnya bisa mencari uang dengan usahanya sendiri.
"Netizen adalah masyarakat. Karakater masyarakat mencerminkan bangsa. Masa mau di cap sebagai bangsa yang malas dan punya mental pengemis?" ujar Febby.
(wk/lara)