Bubah Alfian Mendadak Positif COVID-19 Saat Dandani Raisa, Naik Pitam Pada Kinerja Peduli Lindungi
Instagram/bubahalfian
Selebriti

Bubah Alfian baru saja mengalami kejadian tidak mengenakkan terkait karena hasil tes COVID-19 yang mendadak berubah. Begini ceritanya sampai naik pitam pada Peduli Lindungi dan klinik Speedlab.

WowKeren - Penata rias kondang Bubah Alfian menyuarakan keresahannya terkait aplikasi Peduli Lindungi dan klinik yang menangani. Pasalnya, karena perubahan status yang mendadak ia jadi kewalahan dalam hal pekerjaan.

Melalui akun Instagram pribadinya, Bubah Alfian bercerita bagaimana statusnya di Peduli Lindungi mendadak berubah positif saat dirinya sedang mendadani Raisa. Tak ayal, hal itu berbuntut panjang hingga memakan waktu berhari-hari. Dalam sebuah video berdurasi tujuh menit, ia mengungkapkan protes keras kepada pihak yang terlibat bahkan sampai meminta bantuan kepada Luhut Binsar Pandjaitan.

"Hai teman-teman, jadi aku nggak nyalahin kliniknya atau nyalahin orang-orang yang kerja di dalemnya. Cuman aku tuh kayak sangat amat kecewa dengan aplikasi Peduli Lindungi. Pertama tanggal 14 saya dan asisten didiagnosia covid, hasilnya tanggal 15 siang," kata Bubah Alfian pada video yang diunggah pada Senin (21/2).

"Paginya saya udah karena tiap mau masuk ke satu ruangan itu harus selalu antigen. Antigen 2 kali dan hasilnya negatif, tiba-tiba hasilnya positif siangan dikit. Lagi make up-in Raisa, kaget dong saya langsung lah saya keluar nyari PCR ulang," lanjutnya.

Setelah bolak-balik dari klinik untuk PCR dan lokasi syuting, Bubah Alfian belum juga mendapatkan hasilnya padahal sudah menunggu di depan rumah sampai jam 10.30 malam. Begitu hasil antigennya negatif, statusnya di Peduli Lindungi tidak juga berubah padahal milik para asistennya sudah.

Bubah Alfian Mendadak Positif COVID-19 Saat Dandani Raisa, Naik Pitam Pada Kinerja Peduli Lindungi

Source: Instagram


Bubah Alfian sempat mengubungi klinik Speedlab yang mengeluarkan hasil PCR positif dan meminta tes ulang. Meski awalnya ditolak, akhirnya ia bisa menjalani tes di lab tersebut dua kali.

Akan tetapi segala urusan Bubah Alfian terhambat saat berurusan dengan Peduli Lindungi. Ia selalu memberikan update perkembangan statusnya kepada Peduli Lindungi per 3 jam karena harus bekerja dan keluar masuk ruangan. Sampai akhirnya dokumen bukti antigen menumpuk bahkan ia semakin repot saat harus terbang ke Palangkaraya.

"Akhirnya bilang di tengah malem ya kak bilangnya yang bikin saya jedek gitu kepala, 'Oh ini yang bisa ubah cuma labnya.' Apa, faskes namanya? Disuruh ke sane, what? Ini udah hari keenam dan masih kaya gitu. Sumpah, keselnya bukan main," ujar Bubah Alfian.

Meski berterima kasih kepada Speedlab yang sudah bersedia membantu, Bubah Aflian kesal karena salah diagnosa di awal. Pasalnya setelah itu semua pekerjaannya terganggu dan harus berkali-kali PCR ulang yang mana itu semua tidak murah. Apalagi tidak semua pegawai Peduli Lindungi memperlakukannya dengan ramah, ada bebera ayang bersikap judes padanya.

"Pusing aku, sumpah. Tolong dong, ini kalau terjadi ke saya kayak gini. Kalau terjadi ke masyarakat kecil gimana? Mereka nggak bisa kerja. Nggak bisa ngapa-ngapain. Saya masih bisa mungkin PCR tiap hari masih bisa bayar, kalau rakyat kecil keluar duit segitu kan lumayan banget buat mereka. Ini juga segitunya juga mahal lho buat saya," bebernya.

Kemudian Bubah Alfian melanjutkan dengan berapi-api, "Naik pitam saya kak. Kalau sakit nggak apa-apa. Lah, saya nggak sakit dibilang sakit, diitemin. Disuruh nelfon setiap 3 jam selama 6 hari, terus tiba-tiba nyuruhnya ke labnya. Kan marah ke Peduli Lindungi, orang-orangnya ngapain? Kutekan?"

Bubah Alfian sudah mencoba segala macam cara namun stasusnya tidak juga berubah. Terakhir, ia meminta agar pihak lab maupun Peduli Lindungi lebih hati-hati untuk menentukan status orang yang tidak sakit menjadi sakit. Selain itu, ia berharap agar tidak ada orang lain yang merasakan hal sama dengannya.

(wk/inta)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel