Kakak kandung Dorce Gamalama akan menempuh jalur hukum terkait kisruh warisan. Selain itu, donasi untuk Dorce yang kabarnya digunakan untuk membayar utang juga dipermasalahkan karena bernilai hingga ratusan juta rupiah.
- Neressa Prahastiwi
- Selasa, 29 Maret 2022 - 17:11 WIB
WowKeren - Elita kakak kandung mendiang Dorce Gamalama bersitegang dengan anak-anak angkat sang adik terkait warisan. Permasalahan itu terkait kabar ada surat wasiat yang berisi pembagian warisan. Keluarga Dorce yang sedarah rupanya justru tidak tahu-menahu sehingga terjadi kesalahpahaman dengan anak-anak angkat mendiang.
Selain itu, donasi yang diberikan kepada mendiang Dorce Gamalama juga dipermasalahkan. Mewakili Elita, Husni Thamrin Tanjung SH selaku kuasa hukum menginginkan audit terkait dana sumbangan yang kabarnya digunakan untuk melunasi utang Dorce.
"Jadi begini, mereka bilang bahwasanya sudah melunasi utang-utang. Jadi timbul pertanyaan kita," ujar Husni dalam jumpa pers yang dihadiri WowKeren pada Selasa (29/3). "Coba dong diaudit dulu, berapa total orang menyumbang, berapa total untuk dikembalikan utang."
Pihak Elita rupanya khawatir apabila uang donasi untuk Dorce Gamalama disalahgunakan. Apalagi menurut pihak Elita, anak-anak angkat Dorce tak berkewajiban melunasi utang-utang almarhum.
"Yang saya singgung sekarang bagaimana orang sudah berbuat baik, membantu mendiang, alokasikan dana untuk berbagi," lanjut Husni. "Keluarga wanti-wanti sama saya apabila ada temuan kejanggalan laporkan. Supaya orang menyumbang merasa lega, bahwasanya mereka tepat menyumbang itu."
Total donasi untuk Dorce Gamalama diperkirakan mencapai Rp500 juta. "Kalau sekitar diatas 500 juta. Masih kasar dan kami yakin lebih. Dari wawancara ada sekian ratus sekian ratus (juta)," beber Husni.
Lebih lanjut, pihak Elita buka suara untuk meluruskan pemberitaan yang menyebut dirinya gila harta. Selain itu, pihak Elita juga ingin anak-anak angkat almarhum Dorce mau menemuinya agar permasalahan tak terlalu mendapat sorotan media.
"Kakak kandung Dorce tidak seperti apa yang digambarkan selama ini. Meninggal dan berebut warisan, tidak. Tujuan kami meluruskan," tutup Husni, mewakili sang klien yang tidak bisa hadir karena kecapekan. "Kami ingin anak angkat mau menerima kita untuk diskusi bersama. Kalau diperpanjang polemik ini tidak ada yang untung. Kalau diteruskan malah kita semua yang jelek."
(wk/nere)
