Mahfud MD Terpapar COVID-19 Sepulang Haji, Begini Kondisinya
Instagram/mohmahfudmd
Nasional

Menko Polhukam Mahfud MD mengumumkan tengah menjalani isoman lantaran terpapar COVID-19 setelah pulang melaksanakan ibadah Haji. Mahfud MD pun masih tetap berusaha menjalankan tugas meski harus isoman.

WowKeren - Ancaman penularan COVID-19 di Indonesia kembali meningkat. Apalagi sejumlah subvarian Omicron, mulai dari BA.4, BA.5 hingga BA.2.75 kini telah terdeteksi di Indonesia. Terbaru, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Mahfud MD mengumumkan bahwa dirinya kini terpapar COVID-19 usai kepulangannya dari menunaikan ibadah Haji di Tanah Suci.

Hal itu disampaikan Mahfud MD lewat salah satu postingan terbaru di akun sosial media miliknya. Dalam postingan tersebut, Mahfud MD juga menyertakan video saat dirinya tengah berolahraga di waktu menjalankan isoman (isolasi mandiri).

Dalam postingan tersebut, Mahfud MD juga menyampaikan bahwa kondisi gejala COVID-nya berada di tingkat ringan. Mahfud MD mengaku tidak merasakan demam atau pusing, bahkan dirinya juga masih bisa menjalankan aktivitas sehari-hari secara normal.

"Saya sdh di tanah air, tapi isoman dulu krn terdeteksi positif covid sepulang dari Mekkah. Tidak ada gejala demam maupun pusing, selera makan bagus, mobilitas fisik jg normal," tulis Mahfud MD dalam postingan tersebut pada Senin (18/7).


Mahfud MD pun juga masih bisa melakukan sejumlah pekerjaannya, seperti rapat dan mengisi materi acara meski masih secara virtual. Meski tak bergejala, Mahfud MD akan tetap menjalankan isoman seperti peraturan.

"Hari Minggu dan Senin ini, saya juga memimpin rapat dan mengisi acara scr virtual sampai malam. Pagi ini saya asyik bermain pingpong dgn ajudan. Tapi saya isoman dan WFH sesuai protokol kesehatan," pungkas Mahfud MD.

Seperti diketahui, Mahfud MD dan para jemaah haji Indonesia yang lain sudah mulai pulang ke Tanah Air. Meski tidak ada karantina dari pemerintah, para jemaah haji akan menjalani pengawasan kesehatan ketat setelah tiba di bandara kedatangan. Mulai dari pengecekan suhu dengan menggunakan thermal scanner dan thermal gun, pemeriksaan tanda dan gejala penyakit menular, potensi wabah, termasuk COVID-19.

Para jemaah haji juga diminta mengisi Kartu Kewaspadaan Kesehatan Jemaah Haji (K3JH). Hal tersebut dilakukan sebagai pengawasan kesehatan secara mandiri selama 21 hari setelah kedatangan mereka di Indonesia.

(wk/amel)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait