Imbas dari tragedi Itaewon yang menewaskan ratusan orang, YG Entertainment memutuskan untuk menunda semua jadwal promosi dan rilis konten untuk artis mereka untuk sementara waktu.
- Aissah Vara
- Senin, 31 Oktober 2022 - 11:07 WIB
WowKeren - Halloween memang identik dengan perayaan yang bernuansa horror. Namun acara yang digelar di Korea saat ini tengah dihebohkan dengan malam perayaan Halloween yang memang benar-benar berubah menjadi horor secara nyata setelah ratusan ribu orang menyerbu kawasan kelab dan bar di Itaewon, Seoul, Korea Selatan, untuk berpesta pada Sabtu (29/10) malam hingga menyebabkan ratusan orang tewas dan terluka.
Bahkan Presiden Korea Selatan, Yoon Suk Yeol, langsung memerintahkan penyelidikan lebih lanjut untuk mengetahui penyebab utama tragedi ini. Masa berkabung nasional juga telah diumumkan untuk tragedi nasional ini dan banyak artis dan label hiburan lainnya telah mengumumkan pembatalan pesta dan penundaan promosi.
Imbas dari acara tersebut, YG Entertainment memutuskan untuk menunda semua jadwal promosi dan rilis konten untuk artis mereka untuk sementara waktu. Agensi yang menampung banyak idola seperti Big Bang, BLACKPINK, WINNER, TREASURE dan lainnya melalui media sosial mereka merilis pernyataan tentang penghentian perilisan konten terjadwal pada 30 Oktober.
"Ini adalah YG Entertainment, kami memutuska untuk sementara waktu menunda semua jadwal promosi dan unggahan konten untuk artis kami. Kami akan memberikan pemberitahuan lebih lanjut ke depannya," ujar YG. "YG Entertainment juga ingin turut menyampaikan duka cita yang mendalam bagi para korban, keluarga dari tragedi tragis ini."
Sementara itu Departemen Pemadam Kebakaran Yongsan di Seoul mengkonfirmasi bahwa jumlah korban tewas telah meningkat hingga 149 dan setidaknya 150 orang terluka. Lebih dari seratus korban dirawat di rumah sakit di seluruh kota dan 45 dari mereka telah dikirim ke Gimnasium Dalam Ruangan Wonhyoro di Distrik Yonsang. Selanjutnya, 19 orang dilaporkan mengalami luka berat dengan 57 orang mengalami luka ringan. Para pejabat saat ini mendesak identifikasi cepat para korban untuk memberi tahu keluarga mereka. Sebagian besar korban dilaporkan berusia dua puluhan.
(wk/aiss)