Sutradara Pelajari Agama Islam Demi Film Hyun Bin 'The Point Men'
Film

Saat melakukan wawancara belum lama ini, sutradara Yim Soon Rye mengungkap perjuangannya memproduksi film 'The Point Men' yang dibintangi oleh Hyun Bin. Berikut penuturan lengkapnya.

WowKeren - Film baru Hyun Bin "The Point Men" menarik banyak perhatian setelah dirilis pada 18 Januari lalu. Film ini bahkan berhasil mengumpulkan lebih dari 1 juta penonton bioskop hanya dalam waktu satu minggu setelah dirilis.

Seiring dengan ini, wawancara sutradara Yim Soon Rye yang memimpin penggarapan film ini turut menjadi perhatian. Khususnya saat dia memasukkan unsur Islami ke dalamnya.

Sebagaimana diketahui, "The Point Men" menceritakan kerjasama seorang diplomat dan agen NIS yang mempertaruhkan nyawa mereka di tanah asing untuk menyelamatkan warga Korea Selatan (Korsel) yang disandera oleh Taliban. Film ini didasarkan pada kisah nyata yang terjadi pada tahun 2007 ketika 23 misionaris Korea Selatan ditangkap dan disandera di Afghanistan.

Karena plot tersebut, sutradara Yim Soon Rye mempelajari banyak hal tentang agama Islam, budaya Afghanistan dan bahasa Pashto. Dia menuturkan, "Aku banyak belajar tentang agama Islam dan sejarah Afghanistan."


Dia melanjutkan, "Aku melihat bagaimana Taliban datang untuk menghasilkan begitu banyak pengaruh atas wilayah tersebut, serta seberapa besar kesenjangan antara pemerintah Afghanistan dan Taliban karena cara masing-masing kelompok dipimpin oleh suku yang berbeda, berbicara bahasa yang berbeda, dan praktik agama yang diadakan di Afghanistan. Itu adalah proses pembelajaran yang sulit tapi bertahan lama."

Sutradara mengungkapkan bahwa dia dan tim produksi dibantu oleh kelompok konsultan saat mempelajari semua itu. Dia berbagi, "Aku tidak bisa mempelajari bahasanya sendiri karena sangat sulit bagi kami orang Korea dan bahasanya sangat rumit."

"Tapi aku berusaha membiasakan diri dengan bahasanya sebaik mungkin dan menonton banyak video di YouTube untuk dapat membuat koreografi tarian religius yang dipraktikkan orang Afghanistan dan muslim," imbuhnya.

Sutradara kemudian mengungkap salah satu tujuan utamanya memproduksi film ini. Dia menjelaskan, "Aku ingin bertanya, seberapa jauh suatu negara dapat menyelamatkan warga negaranya dari situasi yang tidak mungkin, dan seberapa besar tanggung jawab yang dapat diambil suatu negara atas tindakan individu?"

"Dan aku tidak ingin menyalahkan para sandera yang diculik oleh Taliban. Itu bukanlah pertanyaan atau tema sentral dari film kami. Aku ingin bertanya sejauh mana suatu negara bisa menyelamatkan rakyatnya sendiri, dan bagaimana hal itu bisa terjadi dalam situasi ini," pungkasnya.

(wk/eval)

Follow Berita WowKeren.com di Google News

You can share this post!

Rekomendasi Artikel
Berita Terkait
Berita Terbaru