Minah menceritakan kalau ia sempat menangis di depan CEO agensi karena konsep debut Girl's Day di 2010 lalu. Perubahan rencana grup juga dibongkar oleh sang idol.
- Alfa Sayyidah
- Senin, 30 Oktober 2023 - 13:41 WIB
WowKeren - Minah menceritakan kalau ia dan Girl's Day pernah menangis di depan CEO agensi karena konsep debut. Ini baru terbongkar usai 13 tahun mengingat Girl's Day debut di 2010 lalu.
Cerita ini diungkap oleh Minah kala berbincang di YouTube Uhm Jung Hwa. Tak hanya membongkar soal tangisannya, Minah membeberkan kalau rencana debut Girl's Day juga jauh berbeda.
Minah menyebutkan kalau Girl's Day pada awalnya akan debut sebagai grup vokal. Namun, mereka tiba-tiba diminta untuk belajar dance dan debut sebagai grup idol.
"Aku tidak tahu kami akan menjadi member girl group. Aku pikir kami akan menjadi grup vokal seperti Big Mama atau Brown Eyed Girls. Tapi kemudian CEO tiba-tiba meminta kami untuk menari dan kenapa kami harus beljaar menari. Dia bilang, itu akan membantu kita nanti terus lagu debut kami lagu dance," ucap Minah.
Idol sekaligus aktris ini terang-terangan merasa kalau debut Girl's Day gagal. Minah juga menjelaskan kalau sering menangis di masa lalu.
"Sebenarnya aku banyak menangis. Aku benci konsepnya. Aku tidak bernyanyi untuk ini dan aku ingin dikenal orang karena laguku, tapi aku benci menjadi bahan tertawaan," tutur Minah.
Girl's Day berakhir menangis di depan CEO karena ingin mengubah citra mereka karena sedih dijadikan bahan tertawakan. Beruntung, keputusan Girl's Day tepat dan album kedua dengan lagu utama "Nothing Lasts Up" lebih sukses dibandingkan sebelumnya.
"Kita semua pergi ke CEO dan bilang kalau kita harus merilis lagu keren untuk album kita selanjutnya. Jadi, konsep album kedua kita adalah pejuang wanita," bongkar Minah.
"Banyak orang lebih tertarik dengan album kedua kami dibandingkan yang pertama," lanjutnya. Minah selanjutnya mengakui kalau "Twinkle Twinkle" menjadi titik balik Girl's Day dan semakin meningkat di era "Expectation".
(wk/alfa)
