Sebagai pelapor, Uci Flowdea rupanya kini merasa iba dan bersalah terhadap Medina Zein. Apalagi Medina sampai harus melewatkan pemakaman sang ayah beberapa waktu lalu.
- Diah Candra Trisanti
- Rabu, 08 November 2023 - 06:00 WIB
WowKeren - Medina Zein divonis hukuman dua tahun penjara atas kasus penipuan dan pengancaman. Ia kini mendekam di Rutan Polda Metro Jaya setelah ditetapkan sebagai tersangka atas laporan Marissya Icha dan Uci Flowdea.
Sebagai pelapor, Uci rupanya kini merasa iba dan bersalah. Apalagi Medina sampai harus melewatkan pemakaman sang ayah beberapa waktu lalu. Uci pun berniat untuk mengajukan surat permohonan pengurangan masa hukuman untuk Medina.
"Tiga bulan lalu aku kayak ditabok Tuhan, aku mikir kayak enggak ada gunanya, kan dia sudah ditahan. Minggu lalu aku jenguk Medina dan tersentuh lagi," kata Uci saat ditemui di kawasan Pakubuwono, Jakarta Selatan, pada Selasa (7/11). "Aku pikir sudah, yang penting Medina sudah tahu bahwa hukum di Indonesia berjalan dan sudah kasih pelajaran ke dia."
"Gue enggak tega, makanya hadir surat (permohonan) ini. Gue enggak tega banget pas kunjungan pertama dia meluk gue dan bilang, 'Kak, gue sampai enggak bisa lihat ayah meninggal'," ucap Uci menirukan ucapan Medina. "Gue di situ merasa jahat sekali."
Uci mengaku sudah bicara dari hati ke hati dengan Medina. Hati Uci kembali merasa iba saat mendengar cuhat Medina.
"Aku pas besuk Medina memang pengin ngobrol soal isi hati saya yang memang mau aku sampaikan ke Medina. Terus ternyata dia mengutarakan apa-apa saja yang dirasakan ketika di penjara. Karena dia ditahan, dia enggak bisa kerja dan enggak bisa sekolahkan anak," imbuh Uci. "Saya rasa memang enggak mungkin cabut (hukuman) ya, aku kasih surat pengurangan hukuman. Kasusnya Medina ini sudah inkrah, aku iba saja."
Demi membantu Medina, Uci sampai rela mengurus berkas permohonan pengurangan masa hukuman Medina ke lembaga terkait. Uci sudah memaafkan kesalahan Medina.
"Aku pasti konsultasi ke pakar hukum, aku ada surat dan menemui pihak terkait. Aku sudah ketemu dirjen dengan tiga tembusan, terus ke Lembaga Permasyarakatan Perempuan kelas 1A Jakarta, terus lawyer Medina juga," terang Uci. "Ya aku sih sudah memaafkan, sudah baik-baik aja. Aku bilang, 'Med, lo kalau keluar penjara orang pasti mandang lo narapidana, enggak usah takut, nanti aku temanin'."
"Kalau kerja bareng sih enggak ya, kan kerjaan kita beda, tapi kalau mau bisnis ya lihat nanti," imbuh Uci. "Dia sudah lebih baik ya, kan kalau dibilang dia bipolar atau apa itu kan tapi pas aku ketemu baik-baik saja dan biasa saja."
Sementara itu, perseteruan Uci dan Medina bermula dari jual beli tas branded pada 28 Juli 2021. Saat itu, Uci membeli sembilan buah tas dari Medina dan mentransfer sejumlah uang. Namun ternyata, tas yang dijual Medina palsu. Uci sontak meminta kembali uangnya. Namun Medina menolak dan malah melakukan pengancaman. Merasa tidak terima, Uci akhirnya melaporkan Medina.
(wk/diah)
