Alih-alih memproses secara hukum, Luna Maya memilih untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan. Kekasih Maxime Bouttier ini pun menjelaskan alasan mengapa ia marah.
- Diah Candra Trisanti
- Selasa, 30 Januari 2024 - 23:00 WIB
WowKeren - Luna Maya belum lama ini kepergok tengah memarahi karyawannya. Dalam video yang beredar, Luna mengaku kecewa dengan kerja timnya. Sebagai sahabat Luna, Melaney Ricardo bahkan ikut menyinggung etika sang perekam video hingga aksi Luna menjadi viral.
Pro dan kontra tak ayal bermunculan. Tidak ingin rumor berkembang, Luna akhirnya buka suara soal video viral tersebut saat ia melakukan live di Instagram pada Selasa (30/1) malam.
"Aku mau sedikit mengklarifikasi kejadiannya supaya jelas, karena ini aku banyak di-tag. Jadi, mungkin video live ini bisa di-save, disebar, atau gimana, yang pasti kejadiannya itu sehari sebelum aku berangkat ke Singapura ya," ungkap Luna. "Jadi, aku memang minta sama tim marketing untuk bikin satu campaign tentang salah satu produklah."
"Campaign itu sudah beberapa kali di submit, dan karena menurut aku campaign-nya kurang bagus, kurang cocok, dan itu kejadiannya sebelum yang meeting, yang kalian lihat itu. Sempat sudah dikasih lihat, kayaknya kurang oke nih," lanjut Luna. "Aku kasih kesempatan untuk direvisi lagi dan dipresentasi lagi. Nah, pas di presentasi, itu sangat jauh dari ekspektasi karena produk yang sudah ada, tapi aku kurang puas sama penjualannya, karena produknya bagus, aku hari-hari juga pakai, tapi kok kenapa ya, kurang."
Luna tidak menampik jika ia merasa kurang puas. Ia pun meminta karyawannya itu melakukan revisi ulang. Sayangnya, lagi-lagi hasil kerja tim Luna kurang memuaskan.
" Ya gimana ya, namanya kita punya perusahaan maunya semuanya produk kita diterima oleh masyarakat, bisa booming, bisa viral, ya bisa lakulah bahasanya, tapi karena hasilnya kurang memuaskan, aku bilang ini harus di-relaunch lagi gitu," terang kekasih Maxime Bouttier itu. "Terus, waktu dipresentasikan lagi, menurut aku sangat-sangat tidak apa ya? Tidak ada bedanya dengan campaign yang pertama. Jadi, menurut aku hasilnya enggak akan maksimal. "
"Nah, aku minta campaign untuk direvisi dan dibuat lagi. Pada saat yang kalian lihat, campaign-nya itu sangat tidak relevan dengan produknya. Kan produknya micellar water, tapi kok berhubungan dengan gymlah, aku lumayan agak kesal sih. Tidak memenuhi ekspektasi, apa yang aku harapkan. Nah, sebenarnya gitu saja sih," lanjut Luna.
Di sisi lain, untuk perekam video, Luna juga telah mengambil sikap. Ia telah memberikan teguran untuk sang karyawan. Alih-alih memproses secara hukum, Luna memilih untuk menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan.
"Untuk yang merekam, aku pun juga enggak tahu. Waktu kejadian itu aku enggak tahu. Orangnya sudah ketemu, yang melakukan perekaman itu, memang kalau aku secara etika memang tidak sangat dibenarkan. Itu tidak boleh ditiru dan dicontoh, karena bahaya merekam tanpa izin, asal ambil gambar, itu benar-benar bisa mengakibatkan asumsi yang berbeda-beda," terang Luna. "Apalagi di lingkungan pekerjaan. Lagi serius, meeting, mungkin teman-teman boleh sepakat sama aku itu secara etika tidak dibenarkanlah."
"Kita sudah selesaikan secara kekeluargaan, aku panggil, memang iseng, akhirnya viral, banyak asumsi berbeda, pro dan kontra. Kita panggil anaknya, kita jelasin, aku sih mikirnya mungkin dia iseng karena temannya dimarahin, ya sudah, aku panggil, kita ngobrol, yang penting selanjutnya tidak ada kejadian seperti ini lagi," tandas Luna.
(wk/diah)
