Angger Dimas kembali mengungkap pesan penting dan menohok terkait kasus kematian putranya, Dante. Eks suami Tamara Tyasmara itu berkomitmen untuk terus mengawal kasus tersebut usai tersangka YA selesai jalani tes kebohongan.
- Ria Susilo Wardhani
- Kamis, 14 Maret 2024 - 10:03 WIB
WowKeren - Angger Dimas hingga kini masih berjuang untuk menguak kasus kematian Dante sang putra. Eks suami Tamara Tyasmara ini mengingatkan netizen untuk terus fokus mengawal kasus tersebut.
"Teman yang menunggu perkembangan #JusticeForDante yang masih tetap mengawal case ini, sementara bisa gue infokan adalah ini masih berjalan sebagaimana mestinya, walaupun melibatkan banyak pihak - kita harus menghormati UU yang berlaku, pihak dari gue dan tim hukum setiap hari tetap memperhatikan jalannya penyidikan untuk tetap pada jalannya sampai nanti ke tahap P21, tolong diingat HANYA FOKUS kepada kasus ini, atensi dari kalian sangatlah berarti - terima kasih warganet dan selamat berpuasa bagi yang menjalankan! #JusticeForDante #iStandeWithDante," tulis Angger Dimas.
Sementara itu, postingan Angger ini terkuak setelah tersangka YA menjalani tes poligraf alias tes kebohongan. Saat ini, hasil tes poligraf itu belum diungkap oleh polisi karena masih dianalisa.
"Penyidik telah melakukan pemeriksaan dengan saksi ahli dari poligraf dan juga gestur tubuh yang diperiksa tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Ade Ary Syam Indradi, Rabu (13/3). "Penyidik masih melakukan koordinasi dengan ahli kriminologi dan melakukan pemberkasan."
Adapun tes poligraf ini dilakukan untuk mendalami kesaksian para pihak yang terlibat. "Ini berdasarkan pertimbangan penyidik untuk kepentingan pembuktian atas sebuah peristiwa pidana yang sedang disidik. Atas pertimbangan itulah penyidik mempertimbangkan memerlukan keterangan ahli A, B, dan sebagainya guna utuh ceritanya, peristiwa yang didalami utuh," ujar Ade Ary.
Sebelumnya, YA juga sudah menjalani rekonstruksi terkait dugaan pembunuhan terhadap Dante. Dari proses itu, YA diketahui menenggelamkan Dante sebanyak 12 kali dengan durasi 14 detik, 24 detik, 4 detik, 2 detik, 26 detik, 4 detik, 21 detik, 7 detik, 17 detik, 8 detik, 26 detik, dan yang terakhir 54 detik.
"Hasil analisis dari rekaman CCTV yang dilakukan pemeriksaan bahwa rekaman tersebut yang kami ajukan memiliki durasi kurang lebih sekitar 2 jam 1 menit. Yang mana di dalam rekaman tersebut mengungkap rangkaian kegiatan korban sehingga dari rangkuman tersebut penyidik menyimpulkan bahwa terdapat bukti yang cukup untuk tersangka dan akhirnya sudah dilakukan penangkapan," kata Dirkrimum Polda Metro Jaya Kombes Wira Satya Triputra. "Korban ini dibenamkan kepalanya sebanyak 12 kali."
(wk/riaw)
