
BIBI dan Soyeon terlibat dalam percakapan terbuka tentang musik, kreativitas, dan kesalahpahaman seputar artis dan karya mereka. BIBI pun menanggapi rumor menjadi pelakor.
- Farida Amalia Dwi Yanti
- Jumat, 14 Maret 2025 - 09:36 WIB
WowKeren - BIBI menjadi bintang tamu di program YouTube "Star! Cooking SHOW" yang dipandu oleh Jeon Soyeon (G)I-DLE pada 12 Maret. Dalam kesempatan itu, penyanyi kelahiran tahun 1998 ini menanggapi rumor yang menyebutkan bahwa lagunya "Sweet Sorrow of Mother" didasarkan pada pengalaman pribadi.
Dalam episode tersebut, BIBI dan Soyeon terlibat dalam percakapan terbuka tentang musik, kreativitas, dan kesalahpahaman seputar artis dan karya mereka. Kedua penyanyi itu berbagi pemikiran mereka tentang inspirasi di balik lagu-lagu mereka dan kecenderungan publik untuk menafsirkan lirik sebagai autobiografi.
Saat diskusi beralih ke penulisan lagu, Soyeon bertanya kepada BIBI tentang inspirasi di balik "Sweet Sorrow of Mother". Pertanyaan itu mendorong BIBI untuk menanggapi spekulasi yang sedang berlangsung tentang makna lagu tersebut, khususnya rumor yang menyatakan bahwa lagu tersebut didasarkan pada pengalaman pribadinya yakni dirinya adalah pelakor.
Dengan campuran rasa frustrasi dan geli, BIBI menjawab, "Banyak orang berkata, 'Apakah dia benar-benar berselingkuh?' Tapi serius, apakah menurutmu aku akan melakukannya? Untuk apa aku mengejar pria yang sudah memiliki wanita?".
Pernyataan BIBI itu memperjelas bahwa lagu "Sweet Sorrow of Mother murni karya kreatif, bukan cerminan hidupnya sendiri. Mendengar itu, Soyeon mengangguk setuju karena merasa relate. Pentolan (G)I-DLE itu pun berbagi pengalaman serupa mengenai musiknya sendiri.
Soyeon mengatakan, “Lagu kami 'Wife' memiliki lirik dengan sedikit nuansa sensual, dan aku juga sering ditanya apakah itu berdasarkan pengalamanku sendiri." Kedua artis itu mengakui tantangan karena karya mereka terus-menerus diteliti oleh publik, dengan banyak yang berasumsi bahwa setiap lagu harus berakar pada kenyataan.
BIBI kemudian menguraikan perspektifnya mengenai ekspresi artistik, menekankan bahwa musisi tidak boleh dibatasi hanya untuk menulis tentang pengalaman pribadi.
Ia menjelaskan, "Pikirkanlah— ketika seorang aktor memerankan pembunuh berantai dalam sebuah film, tidak seorang pun berasumsi bahwa mereka benar-benar membunuh seseorang dalam kehidupan nyata."
BIBI heran mengapa para penulis lirik lagu justru tidak diperlakukan dengan cara yang sama. "Jadi mengapa musisi tidak bisa menulis tentang tema tertentu tanpa harus dipahami secara harfiah? Bukankah kita seharusnya diizinkan untuk mengeksplorasi berbagai topik dalam musik kita? Kita tidak harus mengalami sesuatu secara langsung untuk menulis tentangnya."
Melalui percakapan mereka, BIBI dan Soyeon menyoroti perjuangan umum yang dihadapi oleh banyak seniman dan harapan bahwa karya kreatif mereka harus selalu mencerminkan kehidupan nyata mereka. Mereka berdua membela pentingnya kebebasan artistik, menyerukan pemahaman yang lebih luas tentang penulisan lagu sebagai bentuk penceritaan daripada sekadar pengakuan pribadi.
(wk/amal)