WowKeren - Agnes Jennifer beberapa waktu lalu membombardir sosial media dengan videonya membahas perselingkuhan suami, David Clement, dan ani-ani. Ia juga tak segan-segan menguliti sosok ani-ani yang ternyata ibu dari teman sekolah putrinya.

Akibat sikap kritisnya, Agnes malah dituding sengaja menggoreng skandal perselingkuhan suami dan ani-ani. Ketika ditanya soal itu, Agnes justru beri jawaban slay dan menohok.

"Saya baca komentarnya, Agnes menggoreng isu biar tambah heboh, tambah seru begitu loh. Fair nggak sih menurut kamu?" tanya Grace Tahir di podcastnya. "Ya nggak masalah juga sih kalau misalnya ada orang yang ngomong kayak gitu, toh kan ternyata kan ada engagement juga. Kalau orang berpikir seperti itu sih saya nggak ada masalah, tapi kan ada faktor lain juga sih kenapa saya up," kata Agnes.

Agnes lantas blak-blakan jika ia sudah tahu soal pengkhianatan sang suami yakni sekitar Januari. Hanya saja, dia awalnya memilih diam dan tak melakukan tindakan apapun. Namun, Agnes merasa perlu melindungi anak-anaknya dari sosok ani-ani tersebut.

"Jadi saya up biar anak saya dijagain semua orang," katanya. "Dari awal anak saya sudah tahu. Bahkan yang pertama kali sadar siapa orangnya, anak saya. Awal-awal anak saya sudah mention, 'Mami kayaknya yang cewek itu, maminya (anak) yang di sekolah deh'. Tapi aku nggak percaya. Dia feeling aja, umur 8. Audrey. Mungkin karena (lihat) duduk berdua di sekolah, dia menilai bapaknya nggak pernah kayak gitu."

Selain dituding menggoreng, Agnes juga disindir memakai jasa buzzer agar kasus perselingkuhan suami dan ani-ani kian viral. Yang mengejutkan, pihak yang menuding Agnes itu juga berani melapor ke David soal dugaan keterlibatan buzzer.

"Banyak yang negatif, pas saya lihat fake account juga," kata Agnes. "Pas ini ke-up, ada orang bilang ke suami saya, 'Kayaknya istri kamu pakai buzzer'. Mungkin (si ani-ani), mungkin juga haters saya."

Soal perasaannya saat ini, Agnes mengakui masih up and down. Meski begitu, ia tetap harus tunjukkan ketegaran di depan anak-anaknya.

"Secara mental pasti kena juga, belum ke konselor atau psikolog, tapi sempat (terpikir mau konsul). Sekarang sih i'm okay. Awalnya ya campur aduk lah, up and down. Pastinya pertamanya ya kaget. Kaget. The first one kaget. Kaget, kecewa, marah, emosi itu semuanya ya. Cuman ya udah, tahapnya udah lewat," kata Agnes. "Jadi kamu nangis sama siapa?" tanya Grace. "Sendiri. Masih sampai sekarang sih, masih up and down. Tapi I'm trying to be ya, kayak udah lebih stable. Jadi campur aduk marah, sebel, sedih. Anak-anak tau, cuman saya berusaha membuat environment mereka itu semenjak kejadian ini tuh kayak masih sama kayak dulu. Jadi kayak saya masih hangout bareng, masih ngobrol gitu. Walaupun tetap mereka bisa sense ada sesuatu yang beda ya. Even di depan anak-anak juga saya kalau bisa nggak nangis gitu."